Sumenep | Demarkasi.co – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Kecamatan Guluk-Guluk membuka lebar senyum para pedagang kaki lima yang notabene merupakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Pasalnya, momentum ini selain sebagai hiburan, perayaan ini sekaligus menjadi ruang bagi para pedagang untuk meraup untung, HUT ke-80 RI di kecamatan Guluk-Guluk tidak hanya menjadi ajang refleksi pejuang kemerdekaan. Acara ini juga menjadi media memperkuat ekonomi lokal masyarakat.
Hamidi, salah satu pedagang pentol tanpa nama ini menyebut bahwa kegiatan ini berdampak positif dan membawa berkah bagi para pedagang kaki lima, dagangannya laris manis diserbu pembeli, antrean panjang tampak memadati setiap lapak penjual.
Momen ini bagaikan pasar dimana berbagai jajanan dan minuman lengkap tersedia. Mulai Pentol tanpa nama, tahu bulat dan sotong, telur gulung, Sempol ayam, es campur, es buah, Basgor, tahu petis hingga pedagang anak ayam hias warna warni datang dari berbagai daerah di kabupaten Sumenep.
“Kalau hari-hari biasa saya biasanya menghabiskan 4 kilogram olahan pentol, tapi di acara ini bisa meningkat ke 7 kilogram pentol,” kata Hamidi saat ditemui media ini di Lapangan Guluk-Guluk. Selasa (19/8/2025).
Ketua panitia HUT ke-80 RI Kecamatan Guluk-Guluk Muhammad Hafid mengungkapkan, kegiatan perayaan ini memang sengaja dirancang untuk membantu para UMKM sesuai konsep kegiatan di kecamatan ini yakni inklusif dan partisipatif dimana setiap orang boleh terlibat secara aktif.
“Keterlibatan para UMKM di acara HUT ke-80 RI di kecamatan Guluk-Guluk tahun ini merupakan salah satu tujuan kami, kami hanya bisa membantu menyediakan momen tidak bisa membantu memberi modal usaha,” ungkap ketua panitia HUT ke-80 RI Kecamatan Guluk-Guluk.
Diketahui bahwa hari ini adalah Lomba Gerak Jalan Tingkat SD dan SMP sederajat, yang merupakan serangkaian acara peringatan HUT ke-80 RI di kecamatan Guluk-Guluk.
