SUMENEP | DEMARKASI.CO – Di tengah-tengah kehidupan yang semakin sibuk dan modern, SDN Pordapor I di Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura, tetap memegang teguh nilai-nilai religius dalam proses pendidikan. Pada hari Jumat, 24 Januari 2024, sekolah ini menggelar rangkaian kegiatan yang tak hanya mendidik, tetapi juga menginspirasi.
Dalam rangka memperingati peristiwa Isra Mikraj, SDN Pordapor I menyelenggarakan kegiatan yang beragam, mulai dari Pawai Tarbiyah, Orasi Isra Mikraj, Sedekah Jumat Manis, Penampilan Kreasi Anak, hingga Kuis Sejarah Isra Mikraj. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata dari amanah edukasi yang dijalankan dengan penuh kesucian hati.
Kepala SDN Pordapor I, H. Muqaddam, M.Pd., menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya untuk memperkenalkan sejarah Islam kepada siswa-siswi serta masyarakat sekitar.
“Kami ingin memberikan pendidikan yang holistik kepada anak-anak, bahwa pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga bisa dilakukan melalui kegiatan yang memperingati hari besar Islam, seperti Isra Mikraj. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan nilai-nilai spiritual yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar H. Muqaddam.
Pawai Tarbiyah yang menjadi acara pembuka dimulai dari halaman SDN Pordapor I dan melintasi jalan raya Guluk-Guluk Pakong. Para peserta yang terdiri dari siswa-siswi dan para guru, menaiki mobil pick-up lengkap dengan sound system yang mengiringi pawai, menyampaikan informasi seputar perjalanan spiritual Rasulullah SAW saat melakukan Isra Mikraj. Dalam setiap langkah pawai, sejarah perjalanan Rasulullah yang penuh makna ini dibagikan kepada masyarakat yang mereka lewati, dengan harapan bisa menambah wawasan keagamaan sekaligus mengingatkan akan pentingnya momen tersebut dalam kehidupan umat Islam.
Selain pawai, kegiatan lain yang tak kalah menarik adalah Orasi Isra Mikraj yang dipenuhi dengan penjelasan mendalam mengenai makna dan hikmah dari peristiwa besar tersebut. Para siswa turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan antusias, menyampaikan berbagai informasi dan cerita yang mereka pelajari mengenai peristiwa Isra Mikraj. Semua ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap sejarah Islam dan menjadikannya sebagai pelajaran berharga dalam membentuk karakter generasi muda.
Sedekah Jumat Manis juga menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, siswa dan warga sekolah mengumpulkan donasi untuk disalurkan ke masjid terdekat. Dengan cara ini, nilai-nilai sosial dan keagamaan diajarkan sejak dini, serta memberikan contoh nyata tentang pentingnya berbagi dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Di sisi lain, penampilan kreasi anak yang disuguhkan menjadi tontonan yang menarik. Anak-anak dengan semangat menampilkan berbagai jenis kreasi seni yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pesan moral kepada penonton. Tak kalah menarik, kuis Isra Mikraj yang diselenggarakan untuk menguji pengetahuan siswa tentang sejarah peristiwa tersebut menambah semarak acara dan sekaligus menjadi media pembelajaran yang menyenangkan.
Ketua Panitia Pelaksana, Bufri, S.Pd.S.D., menyatakan bahwa pawai dan kegiatan lainnya bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat luas.
“Rute pawai yang kami pilih melewati jalan-jalan utama di Guluk-Guluk Pakong agar pesan tentang sejarah Isra Mikraj bisa sampai kepada masyarakat. Selain itu, kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya berada di dalam ruang kelas, tetapi juga dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan seperti ini yang melibatkan semua pihak,” ungkap Bufri.
Kegiatan ini, meski sederhana, namun penuh makna. Selain menjadi sarana untuk mengenang perjalanan Rasulullah, acara ini juga menciptakan ruang untuk membangun kedekatan antara sekolah, siswa, dan masyarakat. Dengan semangat kebersamaan, para peserta dan masyarakat setempat merayakan hari besar Islam dengan penuh hikmah, menjadikan pendidikan tidak hanya sebatas teori, tetapi juga dipraktikkan dalam kehidupan nyata.
Melalui kegiatan ini, SDN Pordapor I menunjukkan bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mengintegrasikan aspek spiritualitas, sosial, dan kreativitas. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, kegiatan ini tak hanya memberi pelajaran tentang sejarah, tetapi juga menguatkan nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan yang sesungguhnya.
Terpisah, menurut Holifi. SE., Selaku komite SDN Pordapor I dari unsur Tokoh Pendidikan yang aktif di Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) memberikan dukungan penuh terkait kegiatan edukasi dengan bermacam model dan variasi.
“Dengan kegiatan seperti ini secara tidak langsung juga memberikan pesan kepada Masyarakat bahwa dalam menilai kualitas pendidikan juga dilihat dari keaktifannya baik dewan guru, siswa, para wali siswa dan komite sekolah, seperti yang dilakukan SDN Pordapor I ini,” ungkap Holifi.
