Sumenep | Demarkasi.co – Tidak ikut menikmati nangkanya organisasi pers DPC AWDI dan aktivis Sumenep Kena Getahnya, itulah pernyataan ketua DPC AWDI Kabupaten Sumenep melalui Humasnya menanggapi dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum mantan Kades dan Kades Batuampar, kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, terhadap dua jurnalis Sumenep beberapa hari yang lalu yang dikabarkan telah berujung Damai.
Sehingga, Sangat disayangkan apabila kabar tersebut benar adanya sebab, kesepakatan damai tersebut tanpa adanya koordinasi dan tidak pernah melibatkan organisasi DPC AWDI Sumenep.
Bahkan, Beredar kabar bahwa langkah damai antara korban dan pelaku penganiayaan tersebut ada mahar yang mencapai 150 juta, Maka terkait hal itu pihak DPC AWDI Sumenep tidak tahu menahu karena tidak merasa dilibatkan.
Jadi, pihak DPC AWDI Kabupaten Sumenep menegaskan bahwa tidak pernah memanfaatkan teman-teman seprofesi untuk mengambil keuntungan dari mereka.
Tentunya, Langkah Damai oleh kedua wartawan tersebut sangat melukai hati rekan-rekan jurnalis yang ikut serta mendukung gerakan kemarin khususnya yang tergabung di DPC AWDI Kabupaten Sumenep.
“Yang jelas, Proses Damai itu tidak ada hubungannya dengan organisasi DPC AWDI Sumenep, karena tanpa ada koordinasi dan melibatkan rekan-rekan pengurus dan Pembina AWDI Sumenep,” Ungkap ketua DPC AWDI Sumenep melalui Humasnya Sudarsono.
Menurutnya, Terkait perdamaian kedua belah pihak tersebut bukan merupakan keputusan bersama DPC AWDI Sumenep.
“Yang jelas, Mereka tanpa koordinasi kepada Pengurus DPC AWDI Sumenep, bahkan tanpa koordinasi dengan para pendamping hukumnya,” Jelasnya dengan nada kecewa.
Lebih lanjut Sudarsono memaparkan, Berharap Polres Sumenep agar segera melakukan jumpa pers terkait isu damai antara jurnalis korban penganiayaan dan eks Kades Batuampar tersebut.
“Kami berharap Polres Sumenep segera mengundang semua perwakilan organisasi Wartawan dan aktivis Sumenep agar semua rekan-rekan tahu bahwa pihak kami tidak pernah tahu apalagi menerima mahar apapun seperti kabar yang beredar di Publik,” Tegasnya.
Maka dalam hal ini, Pihaknya sangat kecewa dengan langkah Perdamaian yang dilakukan oleh kedua wartawan tersebut.
Sebab, dari awal meraka melangkah bersama-sama untuk mengawal kasus ini sehingga melibatkan rekan-rekan jurnalis dan aktivis Sumenep.
“Pastinya, Kabar ini sangat mengecewakan para wartawan dan aktivis Khususnya kami yang tergabung dalam organisasi di DPC AWDI Sumenep,” Sambung Endar.
Ia menambahkan, Kabar ini sangat mengecewakan banyak kalangan, lebih-lebih para aktivis dan wartawan yang turut mendukung dalam persoalan ini.
“Jadi, Kami DPC AWDI Kabupaten Sumenep meminta maaf kepada teman-teman jurnalis dan aktivis di seluruh Indonesia Khususnya para Jurnalis dan aktivis di Sumenep,” Pungkasnya.