Kuat Dugaan Adanya Pasang Nama dan Pinjam Ijazah, Warga Desa Bragung Persoalkan Struktur Organisasi Pemerintahan Desanya

Kuat Dugaan Adanya Pasang Nama dan Pinjam Ijazah, Warga Desa Bragung Persoalkan Struktur Organisasi Pemerintahan Desanya

Sumenep | Demarkasi.co – Keberadaan struktur pemerintahan Desa Bragung, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai dipersoalkan warga setempat.

Pasalnya, dari sekian banyaknya perangkat desa Bragung, hampir 90 persen diduga hanya pasang nama dan pinjam ijazah.

Hal itu terkuak saat sumber media ini menyampaikan bahwa di desa kelahirannya sedang tidak baik-baik saja, dimana transparansi sedang disembunyikan oleh pemerintah desa Bragung.

EB (Inisial) seorang warga desa Bragung kepada media ini membeberkan soal eksistensi perangkat desa yang sama sekali tidak ada kesesuaian dengan struktur organisasi pemerintahan desa.

Kuat Dugaan Adanya Pasang Nama dan Pinjam Ijazah, Warga Desa Bragung Persoalkan Struktur Organisasi Pemerintahan Desanya

Pria yang tidak mau disebut identitasnya itu menyampaikan, sedikitnya ada 11 nama perangkat desa yang terpajang dalam struktur organisasi perangkat desa tidak sesuai dengan orang-orang yang ngantor ke rumah Kepala Desa (Kades) yang juga difungsikan sebagai balai desa tersebut.

Sekretaris desa itu kan kalau di struktur atas nama Winarni, S.Pd, tapi yang ngantor bukan dia tapi Ali Waris Adhim,” kata sumber media ini. Rabu (8/2/2023).

Bahkan dirinya menyebut jika yang beredar di masyarakat desa Bragung nama sekretaris desa Bragung itu adalah atas nama Ali Waris Adhim yang menurutnya tidak ada kesesuaian dengan struktur organisasi perangkat desa yang terpajang di rumah kades.

Disinggung soal nama Winarni yang ada pada papan struktur organisasi pemerintahan desa Bragung, pria yang merupakan warga desa setempat ini menyampaikan jika dirinya tidak tahu menahu, dirinya hanya memprediksi bahwa perempuan atas nama Winarni, S.Pd tersebut merupakan istri dari Ali Waris Adhim.

Tak taoh keah kok kak. Mon careknya alek en haji zaini, Salbut edejeh kak. (Winarni – red) Pola bininah, Banyak pinjaman mon ijazahnya kak,” (Saya tidak tahu juga kak, kalau sekdesnya adiknya H. Zaini, Amburadul kak, Winarni itu mungkin istrinya (Ali Waris Adhim – red), Kalau ijazahnya banyak pinjaman kak). Beber sumber media ini.

Bahkan dirinya menyebut ada salah satu perangkat desa, tepatnya pada jabatan kepala dusun (Kadus) Angsanah, masih terlihat misteri, sebab berdasarkan pengakuan sumber media ini di struktur hanya tampak cat warna hitam, tanpa nama yang terpajang.

Sementara Kepala Desa (Kades) Bragung, Latifah, dikonfirmasi media ini belum memberikan respon padahal pertanyaan jurnalis media ini melalui aplikasi WhatsApp terlihat terbaca.

Senada dengan Kades Bragung, Camat Guluk-Guluk dan kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) kabupaten Sumenep juga belum merespon terkait adanya perangkat desa Bragung yang hampir 90 persen diduga hanya pinjam nama dan ijazah.

Berikut daftar nama perangkat desa dan jabatannya yang diduga hanya pasang nama dan pinjam ijazah orang lain.

1. Sekretaris Desa : Winarni, S.Pd (Dalam Struktur) Ali Waris Adhim (Di Lapangan).


2. Kepala Seksi Pemerintahan : Muhammad Hamdani (Dalam Struktur) H. Da’ie (Di Lapangan).


3. Kepala Seksi Pembangunan : Fendi Pradana (Dalam Struktur) Farid (Di Lapangan).


4. Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum : Ahmad Rofiqi MH (Dalam Struktur) (Tidak Ngantor).


5. Kepala Urusan Keuangan : Karimah S.Pd (Dalam Struktur) Laili (Di Lapangan).


6. Kepala Urusan Perencanaan : Faizah (Dalam Struktur) Sulha (Di Lapangan).

 

7. Kepala Dusun Pareba’an : Ahmad Faizal Dzat MR (Dalam Struktur) Mas’udi (Di Lapangan).


8. Kepala Dusun Gunung : M. Zain (Dalam Struktur) Moh. Zaini (Di Lapangan).


9. Kepala Dusun Lengkong Timur : Ilham Ramadhani (Dalam Struktur) Muhdar (Di Lapangan).


10. Kepala Dusun Lengkong Dajah : Tsubutul Iman (Dalam Struktur) Moh. Toha Abdullah (Di Lapangan).


11. Kepala Dusun Angsanah : Kosong/Misteri (Dalam Struktur) Farid (Di Lapangan).

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun media ini dari narasumber ada 1 Sekretaris Desa (Sekdes), 3 Kepala Urusan (Kaur), 2 Kepala Seksi (Kasi) dan 5 Kepala Dusun (Kadus) yang diduga hanya pasang nama dan pinjam ijazah.