Asrama Polsek Kangayan Dibangun Menggunakan Anggaran Pelatihan Batik?

Asrama Polsek Kangayan Dibangun Menggunakan Anggaran Pelatihan Batik?

Sumenep | Demarkasi.co – Harapan masyarakat kepulauan kangayan terkubur dalamnya lautan, cita-cita ingin meningkatkan taraf hidup sudah karam diterjang gelombang. Jadwal pelatihan membatik yang sedianya akan dilaksanakan pada tahun 2018 tak jelas entah dimana.

Rencana pemberdayaan itu akan digelar di satu tempat dengan melibatkan kelompok masyarakat dari sembilan desa.

Saat di konfirmasi Ustad Zainung direktur BUMDESA menuturkan, bahwa sampai saat ini pelatihan itu belum digelar, padahal beliau sudah membayar lunas pada tahun 2018 lalu.

Sudah mengeluarkan uang sebesar Rp. 75.000.000. untuk tiga kelompok sebab tiap kelompok waktu itu diminta membayar Rp.25.000.000.” Ungkap Zainung. Rabu (14/12).

Zainung menambahkan, pihaknya hanya menjadi pelengkap kekurangan dari permintaan penyedia yang totalnya Rp. 300.000.000.

Bumdes hanya menambah saja mas, sebab waktu itu jumlah desa hanya sembilan desa, dan jika di total hanya Rp 225.000.000.”

Maka untuk mencapai target Rp 300.000.000, kata Zainung sesuai permintaan penyedia, maka BUMDES mensupport Rp 75.000.000 sebagai pelengkap saja, agar pelatihan batik itu segera terealisasi.

Ustad Zainung menambahkan pihaknya sudah bolak-balik membicarakan itu kepada penyedia.

Saya menyampaikan mas, jika memang uang itu sudah dibelikan peralatan, mana peralatannya biar kami bawa,“. Jelas Zainung.

Akan tetapi kata beliau, penyedia sampai saat ini juga belum menyelesaikan, sementara pembayaran dari pihaknya langsung ke penyedia tidak melalui Polsek Kangayan.

Sedangkan Joko, mantan kanit reskrim Kangayan saat dihubungi oleh awak media dirinya memberikan penjelasan, bahwa dirinya memang menggunakan sebagian uang pelatihan batik pada tahun 2018 itu, dan uang tersebut ia pakai untuk merenovasi asrama mapolsek.

Memang saya sebagai pembawa kabar sekaligus menjadi ujung tombaknya dengan pak kapolsek ungkapnya“.

Secara terpisah Agus yang saat ini sudah menjabat kapolsek Arjasa memberikan penjelasan kepada awak media, bahwa pengakuan Joko itu tidak benar, kalau anggaran Asrama itu meminjam uang pelatihan batik.