Berikut Penjelasan Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep Tentang MPox dan Gejala yang Timbul

Berikut Penjelasan Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep Tentang MPox dan Gejala yang Timbul
Achmad Syamsuri, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Sumenep.

SUMENEP | DEMARKASI.CO – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep memastikan kepada semua masyarakat Sumenep, agar tidak khawatir dengan kasus cacar monyet (Mpox).

Kepala dinas kesehatan P2KB kabupaten Sumenep melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit H Achmad Syamsuri menjelaskan bahwa penyakit MPox (Mongkey Pox) bisa menular dari berbagai cara.

MPox (Monkey Pox) sejenis virus cacar Monyet. Menular dengan cara kontak fisik langsung dengan penderita, bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi dengan penderita seperti pakaian, handuk, seprei dan lain-lain,” jelasnya. Senin (16/9/2024).

H syamsuri juga mengatakan bahwa Gejala yang timbul akibat MPox berupa demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening seperti di leher, ketiak atau selangkangan dan ruam atau lesi kulit. Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam.

Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep telah mengirimkan surat edaran Kadinkes pada 30 Puskesmas agar mewaspadai terjadinya kasus Mpox, membuat banner di setiap Puskesmas, mengintensifkan penyuluhan dengan melibatkan lintas sektor dan lintas program dan menyiapkan ruangan Isolasi disediakan sebagai bentuk kesiapsiagaan, meski sejauh ini belum ada kasus.

Sudah, sudah ada tempat isolasi itu. Kita selalu siaga, dan semoga kasus itu (Mpox) tidak pernah terjadi di Kabupaten Sumenep,” Ujarnya.

Kesiapsiagaan puskesmas tidak hanya kepada Mpox, namun juga penyakit lain. Karena pihaknya ingin memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Tidak hanya Mpox, terhadap penyakit lain kita juga selalu siaga. Pelayanan tetap kita maksimalkan kepada seluruh masyarakat,” Pungkasnya.

Seluruh puskesmas tidak hanya menyiapkan ruangan isolasi pasien Mpox, namun juga dilengkapi dengan obat-obatan serta fasilitas pendukung lainnya.

Puskesmas diarahkan melakukan sosialisasi dengan melibatkan masyarakat. Harapan kita pencegahan Mpox bisa dilakukan semua pihak. Masyarakat juga harus tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” tutupnya.