Sumenep | Demarkasi.co – Warga desa Bakeong, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai mengeluh dan terpaksa mengeluarkan unek-uneknya.
Pasalnya, dari tahun ke tahun akses jalan di dusun Ro’soro’ desa setempat tidak kunjung ada perbaikan. Padahal berdasarkan pengakuan sejumlah warga dusun Ro’soro’ jalan tersebut menjadi sarana transportasi warga untuk berbagai kegiatan. Seperti akses menuju lahan pertanian, lintasan ke rumah warga serta kegiatan ekonomi lainnya.
Salah satu warga dusun Ro’soro’ Muhammad, kepada media ini menuturkan, sekira sejak tahun 2017 silam hanya narasi yang dibangun, dimana jalan di dusun tersebut akan segera dilakukan perbaikan sayangnya, kata bapak Muhammad narasi itu belum juga terealisasi.
“Dari tahun ke tahun sudah banyak sekali narasi bahwa jalanan ini akan cepat diperbaiki, namun belum terealisasi.” Ungkap Muhammad, warga desa Bakeong. Minggu (18/6/2023).
Bahkan dirinya juga menyinggung peran pemerintah desa Bakeong, bapak Muhammad ini menyebut bahwa warga tidak mengharapkan realisasi pembangunan di dusunnya harus menggunakan dana desa (DD) yang penting kata Muhammad, akses jalan yang menjadi tempat lalu-lalang warga ini dapat segera diperbaiki.
“Kami tidak pernah mengharapkan dari pemerintah desa, yang terpenting akses jalan bisa diperbaiki,” tambahnya.
Sebab, kata pria paruh baya ini, harus berapa lama lagi warga dusun Ro’soro’ akan menunggu janji-janji politik dan narasi-narasi yang selalu digembar-gemborkan baik oleh pemerintah desa maupun dari pemerintah kabupaten.
Jika akses jalan warga ini kata Muhammad, tidak dilakukan perbaikan maka akan mempengaruhi pada kesejahteraan masyarakatnya sebab warga tidak bisa beraktivitas dengan mudah.
Selain itu, keselamatan para pengendara mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa akan terus dihantui jalan yang berlubang, berkerikil tajam, dia mengatakan hal itu akan mengancam keselamatan warga setempat.
“Dengan jalan yang baik dan bagus tentu pengendara baik anak-anak, remaja dan dewasa tidak akan mudah jatuh karena kelikir atau batu besar yang ada di jalan.” Pungkasnya.
Sementara Kepala Desa (Kades) Bakeong, H. Faris, saat akan dikonfirmasi media ini melalui telepon selulernya pada Senin malam (19/6) belum dapat dihubungi. Namun media ini akan tetap berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait.