Kades Bragung Murka, Warganya Sendiri Disebut Pengecut, Ada Apa?

Kades Bragung Murka, Warganya Sendiri Disebut Pengecut, Ada Apa?

Sumenep | Demarkasi.co – Penuturan warga desa Bragung, Kecamatan Guluk-Guluk, perihal infrastruktur jalan di dua dusun yang nyaris tidak tersentuh pembangunan dari pemerintah desa (Pemdes) mulai direspon kepala desa (Kades) setempat.

Latifah, Kades Bragung kepada media ini menyampaikan, bahwa pihaknya memang sudah berencana akan melakukan perbaikan jalan yang menurut penuturan warga setempat sudah tidak layak menjadi sarana lalu lalang transportasi tersebut.

Sayangnya kata Latifah, adanya pemberitaan yang memuat komentar warganya soal Pemdes yang nihil progresivitas dan terindikasi tebang pilih dalam perbaikannya, membuat niat kades perempuan ini masih berfikir dua kali untuk melakukan perbaikan.

Kades Bragung Murka, Warganya Sendiri Disebut Pengecut, Ada Apa?
Sebenarnya saya mau perbaiki jalan itu, namun karena sudah ada pemberitaan seperti itu saya masih fikir-fikir untuk melakukannya,” kata Kades Bragung. Jum’at malam (19/5/2023).

Dirinya bahkan menyebut bahwa kegiatan pembangunan infrastruktur jalan untuk tahun ini dipusatkan di daerah Gunung. Pasalnya untuk dusun Lengkong Timur pada tahun sebelumnya telah mendapatkan dana ratusan juta rupiah.

Latifah juga mengklaim, jika pemdes telah didatangi pihak PPK Guluk-Guluk terkait pekerjaan desa Bragung.

Alhamdulillah PPK turun itu merasa puas dengan pekerjaan Bragung tapi saya sengaja tidak meliput di media karena saya memang tidak pamer,” imbuhnya.

Disinggung soal pernyataan masyarakat yang menyebut tidak adanya perbaikan jalan di dua dusun, yakni dusun Lengkong Timur dan dusun Banlapah. Dirinya menyampaikan jika masyarakat desa Bragung itu luas sehingga kegiatan perdusun di desanya harus menunggu giliran.

Kades Bragung Murka, Warganya Sendiri Disebut Pengecut, Ada Apa?
Di dusun Lengkong Timur Tahun kemarin, aspalnya masih ada dan masih bagus, yang penting saya tidak melanggar aturan dan hukum meskipun mau diberitakan apapun silahkan,” sambung Latifah.

Yang penting kata orang nomor Wahid di desa Bragung ini, jangan berbicara politik, sebab kata dia kalau berbicara politik dirinya merasa sakit hati karena yang menelan banyak bantuan itu adalah masyarakat Lengkong Timur.

Dirinya bahkan tidak terima jika kepemimpinannya sudah dikatakan menua, menurut Latifah, wajar kalau dirinya sudah menjabat selama 2 periode.

Nunggu giliran, habis di selatan ya di Utara terus begitu. Masih menjabat 3 tahun sudah dikatakan menua, seandainya sudah menjabat 2 periode itu kan wajar. Ayolah kasihani saya,” terangnya.

Tidak hanya hal tersebut tidak dicantumkannya identitas warga yang melakukan kritik terhadap desanya juga dikatakan pengecut. Padahal warga yang memberikan keterangannya pada sejumlah awak media enggan dipublis identitasnya di pemberitaan.

Kenapa harus desa Bragung terus yang ditulis Pas tidak mau disebutkan namanya itu kan pengecut, kalau saya ini dengan siapapun harus jelas, apa maunya kan begitu biar cepat selesai.” Pungkasnya.

Diberitakan sebelumya, Kondisi infrastruktur jalan yang menghubungkan dua dusun yakni Lengkong Timur dengan dusun Banlapah, Desa Bragung, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep mendapat sejimbun keluhan dari warga setempat.

Pasalnya, jalan yang menjadi sarana vital untuk kegiatan sehari-hari masyarakat sekitar rusak parah dan tidak layak lagi untuk di lewati lalu lalang transportasi.

Penuturan salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa kerusakan jalan tersebut telah berlangsung cukup lama. Namun, belum ada penanganan yang cukup serius dari Pemerintah Desa (Pemdes) setempat.

Kerusakan jalan ini sudah cukup lama mas, Namun, Infrastruktur jalan di Dusun Lengkong Timur dengan dusun Banlapah ini tetap dibiarkan rusak parah begitu saja. Seakan tidak ada i’tikad baik dari Pemerintah Desa untuk memperbaikinya,” tuturnya, Kamis (18/5/2023).

Padahal, imbuhnya, umur kepemimpinan Kepala Desa Bragung yang sekarang sudah menua dan hampir memasuki peralihan ke usia senja, sedangkan progresivitasnya notabene dalam hal perbaikan infrastruktur jalan nyaris tidak ada

Kepemimpinan Kepala Desa Bragung sekarang sudah menua mas, hampir memasuki peralihan ke usia senja dan sebentar lagi kontestasi. Namun, dari masa kepemimpinannya terkhusus dalam perbaikan jalan nyaris tidak ada, seakan Pemdes yang sekarang nihil progresivitas dan terindikasi tebang pilih dalam perbaikannya,” jelasnya.

Pria berbadan kekar itu menambahkan, kondisi kerusakan jalan akan terlihat lebih memprihatinkan saat musim hujan.

Ketika musim hujan, air menggenang dan jalanan licin dan tentu sangat membahayakan bagi pengendara yang melintas. Dan juga berpotensi merusak kendaraan,” tambahnya.

Ia berharap, di jalan yang statusnya milik Pemerintah Desa itu kerusakannya segera diperbaiki

Semoga kerusakan jalan tersebut lekas diperbaiki oleh Pemerintah Desa agar kendaraan yang melintasi berjalan lancar dan aktivitas masyarakat kembali normal,” harapnya.