Pemkab Sumenep Bersama Penyuluh KPK Gencar Kampanye Antikorupsi Jelang Hakordia 2025

Pemkab Sumenep Bersama Penyuluh KPK Gencar Kampanye Antikorupsi Jelang Hakordia 2025
Inspektorat Kabupaten Sumenep bersama Penyuluh Antikorupsi dalam Acara Road to Hakordia 2025 Kabupaten Sumenep

Sumenep, Demarkasi.co – Menjelang peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia (Hakordia) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep bersama Penyuluh Antikorupsi terus melakukan kampanye penguatan integritas dan pencegahan korupsi di kota keris melalui Road to Hakordia 2025 bertempat di Ruang Rapat Inspektorat Daerah Kabupaten Sumenep. Senin (24/11/2025).

Kegiatan Road to Hakordia 2025 ini bertajuk “Satukan Aksi, Basmi Korupsi” bertujuan untuk menekankan pentingnya membangun budaya antikorupsi dari kebiasaan sehari-hari dan dari berbagai profesi masing-masing di lingkungan pemerintah kabupaten Sumenep.

Selain itu, Road to Hakordia 2025 juga selaras dengan Surat Edaran KPK RI nomor 16 Tahun 2025 tentang Imbauan pelaksanaan Hari Antikorupsi se-Dunia.

Penyuluh Antikorupsi Utama Sertifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Badrul, menyatakan bahwa perilaku koruptif berawal dari kebiasaan yang dibiarkan berkembang tanpa adanya koreksi. Oleh karena itu, kegiatan ini melibatkan berbagai elemen, termasuk KKKS dan MKKS se Kabupaten Sumenep, insan kesehatan, serta kordinator penyuluh pertanian dan petani millenial.

Dalam kesempatan tersebut, Badrul menekankan pentingnya peran penyuluh pertanian dalam memberikan pendampingan kepada petani dan kelompok tani, terutama dalam menerima bantuan dari pemerintah. Dengan demikian, diharapkan dapat mencegah terjadinya korupsi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Maka kami Penyuluh Antikorupsi bersama Pemerintah Kabupaten Sumenep melakukan giat Road To HAKORDIA 2025,” ungkap Badrul.

Kegiatan Road to Hakordia 2025 dimulai dari tanggal 24 November dengan melibatkan KKKS dan MKKS se Kabupaten Sumenep. Untuk tanggal 25 November melibatkan insan kesehatan, dari Dinas Kesehatan dan P2KB serta Puskesmas se-kabupaten Sumenep.

Pihaknya juga mengundang Kordinator Penyuluh Pertanian dan Petani Millenial se Kabupaten Sumenep.

Hal ini penting karena 3 elemen ini merupakan pelayan publik terdepan. Potensi terjadinya korupsi sangat rentan dalam memberikan pelayanan publik, termasuk dalam pelayanan bagi Petani,” sambungnya.

Mantan aktivis PMII Kota Gerbang Salam Pamekasan ini mengingatkan agar para penyuluh pertanian hendaknya dapat memberikan pendampingan dalam peningkatan skill petani.

Mereka harus memberikan pendampingan pada kelompok tani pada saat menerima bantuan dari pemerintah,” ujarnya.

Tema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi” ini kata Badrul merupakan wujud semangat kolaboratif yang mencerminkan ajakan kepada seluruh elemen bangsa untuk bersatu padu dalam memberantas korupsi.

Melalui tema ini, diharapkan semakin kuat komitmen dan partisipasi aktif masyarakat dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berintegritas demi tercapainya tujuan Pembangunan Nasional.

Kami mengajak seluruh elemen masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam kampanye antikorupsi malalui media yang dekat dengan keseharian masing-masing,” tandasnya.

Exit mobile version