Sumenep | Demarkasi.co – Yayasan Pendidikan Sosial dan Dakwah Siratul Islam (Yasalam), Desa Pordapor, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melaksanakan acara Workshop Pendidikan bertempat di Aula Sihabuddin Siratul Islam. Sabtu (3/2/2024) Pagi.
Workshop Pendidikan bertajuk “Meningkatkan Kompetensi Guru, Melalui Kreatifitas Mengajar” ini digelar Yayasan Pendidikan Sosial dan Dakwah Siratul Islam sebagai bentuk penyegaran metode pada seluruh murobbi (Guru) Siratul Islam, agar terus melakukan kerja-kerja kreatif dan inovatif dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan serangkaian Pendidikan di lingkungan Lembaga Pendidikan Siratul Islam.
Berdasarkan pantauan media ini, Terdapat sekitar 70 Murobbi yang berpartisipasi pada kegiatan workshop tersebut, mulai dari jenjang Pendidikan Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Siratul Islam.
Dalam sambutannya, ketua Yayasan Pendidikan Sosial dan Dakwah Siratul Islam, Zubairi Abdul Hamid, M. Pd.I menyampaikan, Workshop Pendidikan ini diharapkan berjalan secara dialog-interaktif, sehingga kata Zubairi, sapaan karib ketua Yayasan ini, temuan-temuan serta problem-problem Pendidikan yang didapatkan di bangku kelas atau di luar kelas dapat menemukan win-win solution.
Selain itu, mantan aktivis Kota Gerbang Salam Pamekasan ini juga menekankan agar seluruh Murobbi melek teknologi sebab, pembelajaran di era Society 5.0 berbasis teknologi.
“Era saat ini semua Murobbi Siratul Islam harus melek teknologi,” kata Zubairi Abdul Hamid, (3/2).
Adapun Narasumber yang berkesempatan hadir dalam kegiatan Workshop tersebut yakni Dr. Moh. Holis, M.S.i, beliau merupakan putra terbaik Pamekasan di bidang Learning of Education. Sederet pengalaman dan segudang prestasi beliau kantongi, mulai dari Studi Visit Education di Singapore hingga Intensif Teacher Training 6 di Korsel, tidak pernah beliau lewati.
Setidaknya dalam kurun waktu kurang lebih 5 tahun terdapat 12 penghargaan bertaraf Nasional dan Internasional beliau raih.
Pada materi Workshop Pendidikan kali ini, Narasumber menekankan akan pentingnya kontekstualisasi learning of teaching, atau “Inspiring teaching” dimana para Murobbi tidak hanya sebagai central of knowledge, tetapi mereka bisa memantik para peserta didik untuk bereksplorasi sesuai dengan kontekstualisasi materi yang disampaikan.
Oleh karenanya beliau menitik beratkan akan pentingnya managemen perencanaan pembelajaran.
“Materi penting, tetapi yang lebih penting lagi, metodologinya, metodologi penting, tetapi yang tidak kalah lebih penting lagi, gurunya, yang benar-benar menjiwai terhadap tugas dan profesi guru,”. Jelas Dr. Moh. Holis, M. S.i, di sela-sela penyampaian materi dalam Workshop Pendidikan di Aula Sihabuddin Siratul Islam.
Poin besar ke-dua yang beliau juga sampaikan adalah kompetensi dan profesionalitas seorang guru, sebab kata beliau seperti mengutip pendapat W. Robert Hutson, keterampilan ialah suatu tugas yang memadai atau pemilikan pengetahuan keterampilan dan kemampuan yang oleh jabatan seseorang.
“Guru adalah juru kunci Pendidikan, sedangkan Pendidikan sendiri sebagai pintu peradaban, pintu peradaban tidak dapat dibuka tanpa sebuah Pendidikan, demikian juga Pendidikan tidak akan pernah terlaksana tanpa sosok guru,” Pungkasnya.
Untuk diketahui bahwa Kegiatan Workshop Pendidikan yang digelar Yayasan Pendidikan Sosial dan Dakwah Siratul Islam berjalan sesuai rencana, dan dipungkasi dengan pemberian cinderamata dan sesi foto dengan seluruh peserta.
“Alhamdulillah, kami merasa tercerahkan, kami mengapresiasi kegiatan Workshop Pendidikan ini, semoga segala ikhtiar pendidikan yang telah dilaksanakan menjadi modal besar untuk kebaikan dan kemajuan Siratul Islam ke depan,” tukas Bapak Moh. Darwis selaku salah satu peserta Workshop Pendidikan.