SUMENEP | DEMARKASI.CO – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep menggelar kegiatan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Jenjang TK, SD dan SMP se-Kabupaten Sumenep, bertempat di Aula lantai III Hotel Azmi Sumenep. Senin (5/8/2024).
Pada Rakor kali ini membahas mengenai Rencana program dan layanan pendidikan khusus/inklusif di satuan pendidikan reguler, Rencana penguatan kapasitas SDM satuan pendidikan untuk layanan pendidikan khusus/inklusif di satuan pendidikan reguler, Rencana sosialisasi kebijakan pendidikan khusus/inklusif ke seluruh satuan pendidikan reguler.
Untuk diketahui bahwa kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari, terhitung sejak hari ini Senin, 05 Agustus hingga Rabu, 07 Agustus 2024.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep melalui Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD), Ardiasyah Ali Shochibi, menyampaikan, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep bersama Peserta Rakor telah bersepakat untuk berkomitmen menyukseskan implementasi kurikulum merdeka dan transformasi pendidikan inklusif.
Menurutnya, hal Ini menjadi salah satu alternatif dalam menghadapi tantangan belum tersedianya guru pembimbing khusus dan keterbatasan keterampilan guru dalam melayani peserta didik berkebutuhan khusus di satuan pendidikan reguler.
Pihaknya berharap dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif ini ke depannya seluruh satuan pendidikan dapat menerima peserta didik berkebutuhan khusus/penyandang disabilitas.
“Hal ini tentu harus ditingkatkan agar peserta didik berkebutuhan khusus/penyandang disabilitas mendapat layanan yang tepat sesuai kebutuhannya dan sesuai aturannya,” kata Ardiansyah Ali Shochibi. Senin (5/8).
“Semoga sinergitas makin kuat mewujudkan pendidikan inklusif yang berkualitas di Kabupaten Sumenep pada semua jenjang,” Imbuhnya.
Hadir dalam rakor tersebut Kepala Bidang Pembinaan SMP Bapak Mohammad Fajar, Analis Kebijakan Ahli Muda GTK Bapak Sujono, Kasi Peserta Didik PAUD dan PNF Bapak Supriyanto dan Kasi Peserta Didik SD Bapak Ahmad Rasul Hariz.
Dalam kegiatan ini diisi oleh 3 Narasumber. Diantaranya adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Widyaprada Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur serta Inovasi Jakarta dan Jawa Timur.
Sementara peserta kegiatan pendidikan dan pelatihan layanan sekolah inklusi ini diikuti sebanyak 97 orang, yang terdiri atas 5 guru PAUD, 61 guru SD dan 31 guru SMP.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Fatimah Umar mengaku sangat menyambut dengan baik kegiatan diklat layanan sekolah inklusi tersebut.
“Diklat ini merupakan wujud nyata dari komitmen kita bersama dalam memberikan layanan pendidikan yang merata dan adil bagi semua anak bangsa, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus,” ungkap Fatima Umar.
Pihaknya menegaskan, soal pentingnya penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman dan tidak diskriminatif terhadap peserta didik.
“Memaknai kata “INKLUSI” dalam konteks filosofi pendidikan berarti menyatakan bahwa ruang kelas dan ruang bermasyarakat tidak lengkap tanpa mengikutsertakan anak-anak dengan segala kebutuhan yang beranekaragam,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Ketenagakerjaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Akhmad Fairusi mengungkapkan, tujuan kegiatan tersebut yakni untuk mensosialisasikan kebijakan pemerintah tentang layanan disabilitas dan satuan pendidikan serta mengembangkan program assesmen dan intervensi diri bagi peserta didik penyandang disabilitas.
“Termasuk juga memberikan pemahaman tentang strategi pendampingan kepada peserta didik penyandang disabilitas untuk kelancaran proses pembelajaran,” ungkapnya, Senin (5/8).