Panitia Pembangunan Renovasi Mesjid Diduga Palsukan Tanda Tangan Kades Ketawang Karay, Ini Motifnya

Panitia Pembangunan Renovasi Mesjid Diduga Palsukan Tanda Tangan Kades Ketawang Karay, Ini Motifnya

Sumenep | Demarkasi.co – Kasus dugaan pemalsuan tanda tangan yang diduga dilakukan oleh warga desa Ketawang Karay rupanya telah menghebohkan jagat maya.

Hal tersebut terkuak, bermula saat kepala desa Ketawang Karay Hairuddin menemukan dokumen berupa sebuah proposal Permohonan Bantuan Dana Pembangunan Renovasi Mesjid di desa yang dipimpinnya.

Kades Ketawang Karay ini merasa heran sebab di dokumen itu terpampang tanda tangan dirinya. Padahal ia tak pernah merasa menanda tangani berkas proposal berkaitan dengan pembangunan renovasi Mesjid Darun Nadwah tersebut dan tidak pernah menandatangani berkas apapun perihal mesjid tersebut.

Apalagi menurut orang nomor Wahid di desa Ketawang Karay ini, bubuhan tanda tangan yang tercantum dalam berkas proposal tersebut jauh berbeda dengan tanda tangan dirinya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media Demarkasi.co di lapangan diketahui bahwa proposal bantuan dana pembangunan renovasi dan rehabilitasi mesjid tersebut ditujukan kepada Bupati Sumenep pada tahun 2021 yang lalu, dengan nomor surat 001/PPMA/I/2021.

Berdasarkan surat yang berhasil dikantongi sumber media ini, diketahui ketua panitia pembangunan mesjid Darun Nadwah yang beralamat dusun Mandala, desa Ketawang Karay, Kecamatan Ganding atas nama M (Inisial) sedangkan H (Inisial) merupakan sekretaris panitia.

Kalau Program yang berkaitan dengan itu saya tidak pernah menanda tangani berkas apapun berkaitan dengan Mesjid Darun Nadwah,” kata Hairuddin kepada media ini. Senin, 5 Desember 2022.

Bahkan kades Ketawang Karay ini juga menemukan berkas dengan bubuhan tanda tangan palsu di dinas sosial kabupaten Sumenep dan sejumlah dinas lainnya di lingkungan pemerintah kabupaten Sumenep.

Banyak, ternyata tidak hanya ke bupati bahkan banyak ke dinas-dinas menggunakan tanda tangan saya,” beber Hair.

Masalahnya kata kades yang akrab disapa Hair ini di lokasi tersebut tidak ada pembangunan renovasi dan rehabilitasi mesjid.

Dua orang yang ada dalam surat tersebut adalah rival politik saya saat Pilkades yang lalu,” imbuhnya.

Sementara sampai berita ini terbit belum ada tanggapan dari panitia pembangunan renovasi dan rehabilitasi mesjid Darun Nadwah karena media ini masih terkendala akses pada dua orang yang tercantum dalam surat tersebut.