Pamekasan | Demarkasi.co – Beredar woro-woro dan seruan aksi dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Madura (YLBH-Madura), mengajak aksi unjuk rasa menyerbu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pamekasan, hari ini, 09/02/2023, pukul 13.00 WIB sampai selesai.
Woro-woro yang tersebar luas di berbagai group sosial media ini, melandaskan pada rasa keprihatinannya mengenai viralnya isu Tali Kutang yang dinilainya tidak edukatif dan membuat gaduh masyarakat.
Informasi itu dibenarkan oleh MH. Soleh, selaku Koordinator Aksi (Korlap). Dikatakan Soleh, aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan dari LBH, karena menilai isu dan narasi-narasi tersebut sesungguhnya telah termasuk eksploitasi perempuan itu sendiri.
“Tepuk bokong dan Lepas Tali Kutang, itu narasi eksploitatif keperempuanan, mas“, Terang Soleh kepada wartawan melalui sambungan telponnya (09/02).
Soleh lalu membayangkan nasib perempuan yang dieksploitasi tersebut di masa depan, terutama di depan anak-anaknya kalau kelak punya anak. Seberapa indahnya bokong ibunya di masa mudanya sehingga membuat orang tertarik menepuknya dengan mesum.
Yang lebih membuat Soleh lebih prihatin adalah narasi-narasi mesum itu justru diproduksi dan disebarluaskan sendiri oleh suami perempuan tersebut, yakni Oknum Polisi Penjara (Sipir) di Lapas Pamekasan.
“Ini suami yang tidak tau malu ya. Aib istri kok dipublikasi sendiri. Kan sama saja dengan tidak dapat menjaga kehormatan istrinya sendiri?” Tukas Soleh merasa penasaran.
Lebih lanjut dikatakan Soleh, pihaknya telah memperoleh persetujuan aparat kepolisian setempat untuk mendatangi Lapas menuntut Kepala Lapas tersebut untuk segera mengambil tindakan tegas kepada anak buahnya yang berwatak mesum.
Sementara itu, hingga berita ini tayang, Kepala Lapas Pamekasan belum bisa dimintai keterangan.