Proyek Siluman Gentayangan di Desa Pakamban, Kecamatan Pragaan, Warga Setempat Dirugikan

Proyek Siluman Gentayangan di Desa Pakamban, Kecamatan Pragaan, Warga Setempat Dirugikan

Sumenep | Demarkasi.co – Upaya Pemerintah Jawa Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur terus ditingkatkan. Salah satunya program yang saat ini mulai digarap di jalan raya provinsi Sumenep – Pamekasan, Madura, Jawa Timur tepatnya di desa Pakamban, Kecamatan Pragaan yang kini mulai menjadi sorotan warga.

Pekerjaan proyek yang dianggap perawatan pada plengsengan tepi jalan raya desa Pakamban itu disorot warga lantaran diduga dikerjakan asal-asalan.

Salah seorang warga kecamatan Pragaan yang namanya tidak mau dipublis media ini menyampaikan, proyek yang ada di daerahnya ini terkesan siluman yang gentayangan karena tidak disertai identitas proyek seperti papan kegiatan.

Dirinya mengaku, sebagai warga yang berhak mengawasi kegiatan yang bersumber dari uang negara merasa dirugikan dengan kegiatan proyek yang ada di desa Pakamban, Kecamatan Pragaan ini. Warga kata R (Inisial) tidak bisa mendapatkan akses informasi perihal kegiatan di wilayahnya.

Harusnya dengan adanya undang-undang keterbukaan informasi publik, semua kegiatan harus transparan. Mulai dari anggaran dan lainnya,” kata warga kecamatan Pragaan.

Anas, salah satu pekerja yang mengaku sebagai pengawas pada pekerjaan plengsengan ini menjelaskan, pekerjaan ini adalah perbaikan pasangan batu.

Bahkan, ia mengaku bahwa pekerjaan ini termasuk pekerjaan rutin jalan yang merupakan program dari dinas kementrian PUPR.

Anehnya, saat sejumlah awak media melakukan konfirmasi perihal pagu anggaran dalam proyek yang diawasi oleh seseorang yang bernama Anas tersebut tidak ada transparansi anggaran. Sebab, Anas mengaku tidak tahu prihal besaran anggaran proyek yang diawasinya.

Rutin pak, tak oning keah guleh, manabi anggaran nah reah tak oning,” (Rutin pak, saya juga tidak tahu, kalau anggaran proyek ini saya tidak tahu – red). Kata Anas saat ditemui di lokasi pekerjaan. Kamis (9/11/2023).

Saat disinggung soal panjang pekerjaan Anas menyebut bahwa pada sisi kiri kegiatan panjangnya 230 meter dan di sisi kanan 110 meter.

Perbaikan, jadi memang batunya dipasang lagi kecuali yang parah dibongkar,” imbuhnya.

Parahnya, di lokasi pengerjaan proyek tersebut publik tidak menemukan papan nama pekerjaan. Sehingga terkesan menjadi proyek siluman.

Soal itu (Papan nama) kan rutin biasa, jadi tidak ada papan informasi, soalnya bukan paket,” tandasnya.