Sumenep | Demarkasi.co – Pemandangan tak lazim yang dipertontonkan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Belluk Raja, Kecamatan Ambunten, kepada publik kabupaten Sumenep dengan memasang gambar mirip partai politik besutan Megawati Soekarnoputri di mobil Siaga Desa setempat semakin menyita perhatian.
Sebab selain menyalahkan jurnalis media ini, Kadar, Kepala Desa (Kades) Belluk Raja juga mengelak dan terkesan cuci tangan terkait pemasangan sticker berlambang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Kades Belluk Raja menyampaikan bahwa media Demarkasi.co tidak melakukan upaya konfirmasi kepada pihaknya, padahal orang nomer satu di desa Belluk Raja ini berulang kali dihubungi via telpon dan aplikasi WhatsApp, namun tidak merespon padahal terlihat berdering.
“Sampean tak kalero mas, maksoddeh mau konfirmasi dulu, konfirmasi setelah terbit atau sebelum terbit berita,” kata kadar. Selasa (10/01/2023).
Bahkan kades Belluk Raja, berdalih tidak pernah mengetahui jika mobil siaga desa Belluk Raja ada sticker salah satu partai politik.
“Siapa yang memasang apa pemerintah desa, perangkat desa, masyarakat desa, atau kepala desa atau orang lain bukan masyarakat Belluk Raja,” sambung kades saat dihubungi media ini.
Dirinya bahkan mengklaim juga memahami dunia pers karena menurutnya, kades Belluk Raja ini dekat dengan para wartawan.
“Saya faham juga karena saya juga dekat dengan teman-teman media,” kilahnya.
Saat Kembali disinggung soal adanya sticker yang mirip dengan gambar partai politik besutan ibu Megawati, dirinya lagi-lagi berkilah bahwa dirinya tidak mengetahuinya.
Dirinya menyebut bahwa pada saat diparkir tiba-tiba mobil desa yang ia pimpin telah tertempel lambang tersebut, padahal berdasarkan pantauan media di lokasi parkir mobil Siaga Desa Belluk Raja, sticker dengan gambar PDIP ini sudah mulai lusuh dan lapuk.
Anehnya lagi, kades mengaku takut mengambil sticker yang menempel di mobil berplat merah milik pemerintah desa Belluk Raja itu, karena menurutnya dapat merusak kaca mobil.
“Saya gak tahu, mobil itu diparkir tiba-tiba ada stickernya bisa saja masyarakat, bisa saja orang lain toh, cuma mau dibuka takut merusak kacanya gitu,” bebernya.