Sumenep | Demarkasi.co – Kisah seorang guru honorer di Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Basir, S. Pd, membuktikan betapa beratnya pengabdian sebagai pendidik non-PNS. Meski sudah 13 tahun menjadi guru honorer. Basir, tetap tak bisa mendapatkan penghasilan mencukupi dari pekerjaannya itu.
Pria kelahiran Sumenep tertanggal 16 Mei 1987, alamat tempat tinggal di Dusun Guluk-Guluk Tengah, Desa Guluk-Guluk ini terus mengabdikan hidupnya, dengan segala keterbatasannya dedikasi ia berikan untuk tetap mendidik para penerus bangsa. Kesehariannya Basir, selain menjadi guru honorer di SDN Guluk-Guluk 1, dirinya juga bekerja sebagai petani, pekerjaan yang biasa dia lakoni bersama orangtuanya.
Berdasarkan pengakuannya, Basir memulai karirnya menjadi Guru tidak tetap (GTT) di SDN Guluk-Guluk 1 dengan TMT 16/07/2009.
Dari tahun 2009 ini Basir dipercaya menjadi guru pendamping kelas 5 di SDN Guluk-Guluk 1 tempat ia mengajar dan memulai karir mengajarnya.
Tahun terus berganti di tahun 2010, SDN Guluk-Guluk 1 memberikan tugas tambahan kepada Basir, dirinya diberi tugas menjadi Operator Sekolah (OPS) hingga saat ini.
Selanjutnya, pada tahun 2019/2020 Basir, dipercaya menjadi guru kelas II, anak petani yang memilki cita-cita membahagiakan kedua orangtuanya ini kembali mendapatkan tugas sebagai guru kelas namun, bukan lagi di kelas II melainkan sebagai guru kelas 1, itupun karena guru kelas sebelumnya sudah pensiun.
Alhamdulillah, Seiring berjalannya waktu, kabar gembira datang kepada Basir dan keluarga besarnya. Melalui TMT 01/02/2022, Basir diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Berikut Profil singkatnya.
NAMA : BASIR, S. Pd
TETALA : SUMENEP, 16-05-1987
ALAMAT : GULUK- GULUK TENGAH
PEKERJAAN : GURU
RIWAYAT PENDIDIKAN
SDN GULUK GULUK I
SLTPN 1 GULUK GULUK
SMAN 1 LENTENG
UNIVERSITAS TERBUKA