Mengurai Dugaan Aliran Dana Pengamanan Rokok Ilegal Ke Mapolres Sumenep, Jatah Siapa Terbanyak?

Mengurai Dugaan Aliran Dana Pengamanan Rokok Ilegal Ke Mapolres Sumenep, Jatah Siapa Terbanyak?

Sumenep | Demarkasi.co – Isu terkait adanya oknum Aparat Penegak Hukum (APH) berpangkat Inspektur Dua (IPDA) yang bertugas di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumenep, kuat dugaan telah menerima jatah bulanan pengamanan rokok ilegal yang sempat santer diberitakan beberapa bulan yang lalu rupanya kembali mencuat ke permukaan publik.

Pasalnya, isu yang beredar adanya dana puluhan juta rupiah untuk pengamanan rokok ilegal di kabupaten berjargon Bismillah Melayani ini kepada oknum APH di tubuh Mapolres Sumenep mendekati benar.

Bahkan, berdasarkan hasil penelusuran sejumlah Wartawan, dana pengamanan rokok ilegal tersebut diduga mengalir ke sejumlah pimpinan tinggi di Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Sumenep.

Menurut sumber media ini, dana pengamanan rokok ilegal yang diduga mengalir ke Satreskrim Polres Sumenep mencapai 40 juta rupiah setiap bulan.

Rinciannya, Kepala Sat Reskrim 10 juta, Unit Pidum 5 juta dan Unit Pidek 5 juta. Tapi terkadang Pidek hanya diberi jatah 3 juta perbulan,” ungkap Z (Inisial), Sabtu malam (15/04).

Disinggung soal siapa oknum APH di Polres Sumenep yang mendapat jatah sebesar 20 juta perbulan, Z mengatakan bahwa saat ini belum waktunya untuk diungkap ke ruang publik. Namun dirinya berjanji akan membeberkannya di berita selanjutnya jika desas desus persolan ini tak kunjung selesai.

Nanti lah di episode selanjutnya. Saat ini waktunya masih belum tepat,” terangnya.

Selain itu, Z juga berjanji kepada pewarta akan mengurai terkait adanya mantan petinggi Polres Sumenep yang diduga berinvestasi dalam usaha rokok ilegal di Kabupaten Sumenep ini.

Lihat saja episode selanjutnya. Kita akan beberkan semuanya soal rokok ilegal di Sumenep ini. Dan juga pengungkapan pengiriman rokok ilegal beberapa waktu lalu,” tandasnya.

Sementara Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Sumenep, saat dikonfirmasi media ini pada Sabtu malam (15/04) belum memberikan respon padahal upaya konfirmasi media ini melalui sambungan WhatsApp terlihat terbaca.