Penolakan Pembangunan Tambak Garam Gersik Putih Tiba-Tiba Dibantah Warga Setempat

Penolakan Pembangunan Tambak Garam Gersik Putih Tiba-Tiba Dibantah Warga Setempat

Sumenep | Demarkasi.co – Kisruh pembangunan tambak garam di Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep semakin menarik perhatian publik.

Pasalnya, kabar tentang mayoritas warga Gersik Putih yang digembar-gemborkan menolak adanya pembangunan tambak garam di Dusun Pakerbuy tersebut saat ini dibantah oleh warga Gersik Putih sendiri.

Bahkan salah satu warga Gersik Putih yang diketahui bernama Bambang Heriyanto K itu menyebut apa yang disampaikan oleh pendemo beberapa hari yang lalu bahwa mayoritas warga Gersik Putih menolak keras pembangunan tambak garam di Dusun Pakerbuy hanyalah klaim semata.

Tidak benar adanya. Itu hanya klaim semata. Apa yang disampaikan oleh pendemo adalah kebohongan. Tidak semua masyarakat Gersik putih menolak hal tersebut. Itu cacat karena sudah pencatutan,” ujarnya, Minggu (21/05).

Ia menyampaikan bahwa masyarakat Gersik Putih banyak yang mendukung pembangunan tambak garam tersebut. Karena sifatnya saling menguntungkan, baik kepada pemilik lahan, pengelola dan masyarakat Gersik Putih sendiri.

Kita ini masyarakat Gersik Putih mayoritas adalah petani garam. Ada yang bekerja di PT garam maupun garam rakyat. Otomatis dengan adanya tambak tersebut maka makin besar terbukanya lapangan kerja di Gersik Putih,” tambahnya.

Kalau boleh dibilang, lanjut dia, masyarakat Gersik Putih itu bergantung pada tambak garam bukan hasil laut. Sekalipun ada warga yang menjadi nelayan, yang dijadikan tempat mencari ikan oleh kebanyakan warga asli Gersik Putih itu adalah sungai ataupun waduk yang biasa kita sebut busem.

Kalau sebagian yang penghasilannya disana tinggal diatur aja pembagian hasil melalui pemerintah desa, dan saya yakin pemerintah desa Gersik Putih selalu terbuka.

Kalau bicaranya dampak lingkungan dan aturan RTRW maka semua tambak baik rakyat atau PT garam juga bermasalah dan harus sama-sama di stop dan diberhentikan, jangan timpang,” tegasnya.