SUMENEP | DEMARKASI.CO – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, telah jamak menghadirkan program sosial, sesuai Tagline ‘Bismillah Melayani‘ yang digagas Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, hal itu tentu sebagai instrumen dalam pengentasan kemiskinan di Sumenep.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan, prihal penurunan angka kemiskinan saat ini memang menjadi prioritas utama Pemerintah Kabupaten ujung timur pulau Madura yang sedang dipimpinnya.
Pengentasan kemiskinan ini kata Achmad Fauzi Wongsojudo menjadi tanggung jawab bersama, sehingga perlu adanya pemikiran serius, seluruh kebijakan pemerintah daerah akan selaras dengan DPRD Sumenep, karena DPRD Sumenep bagian dari fungsi pengawasan, sepanjang ini mereka sudah mengawasi dengan benar.
Angka kemiskinan di kabupaten Sumenep, Menurut Politisi PDIP ini berangsur sudah mulai turun. Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Sumenep mulai dirinya dilantik di bulan Februari 2021 lalu, angka kemiskinan di kabupaten berslogan The Soul of Madura ini masih berada di angka 20,55%, sedangkan pada tahun 2022 turun di angka 18,76% dan turun lagi ke angka 18,7% di tahun 2023.
“Jadi memang ada progres bertahap, kecuali angka kemiskinan tidak turun, baru menjadi problem, yang artinya pemerintah daerah dan DPRD tidak bekerja,” ungkap Bupati Sumenep.
Teranyar, Pada saat Bupati Sumenep turun ke lapangan tepatnya di desa Guluk-Guluk, orang nomer Wahid di kabupaten Sumenep ini menemukan warga desa setempat dengan kondisi rumah tidak layak huni. Achmad Fauzi Wongsojudo langsung gerak cepat menginstruksikan kepada dinas terkait untuk melakukan bedah rumah.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Kabupaten Sumenep, Yayak Nurwahyudi, melalui Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Noer Lisal Anbiyah mengatakan, pihaknya sebagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjadi leading sektor program RTLH juga ikut mendampingi bupati Sumenep dalam mengurangi angka kemiskinan di Sumenep yang salah satunya melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Ini adalah program bupati Sumenep.
Menurutnya, program bupati ini sudah berhasil dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya ibu Hotipah, warga desa Guluk-Guluk, bupati Fauzi melalui program RTLH berhasil membangunkan rumah perempuan yang sebelumnya hidup di rumah tidak layak huni tersebut.
“Alhamdulillah sudah terealisasi untuk rumah atas nama buk Hotipah itu di desa Guluk-Guluk, sementara masih 1 terealisasi dan ada 1 lagi di desa Bragung,” kata Noer Lisal Anbiyah, Rabu (19/6/2024).
Program bupati Sumenep ini kata Lisal, sapaan karib Kabid Perumahan dan Kawasan Pemukiman Disperkimhub sumenep, program prioritas Bupati Sumenep ini adalah dalam rangka untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah Sumenep.
Lisal menegaskan, program RTLH ini menyasar masyarakat yang benar-benar tidak mampu, pihaknya melalui mekanisme yang ada akan mengklasifikasikan rumah warga Sumenep yang layak mendapatkan bantuan tersebut.
“Maka kita persempit bahwa RTLH ini adalah sasaran untuk orang yang tidak mampu, jadi kita klasifikasikan lagi ini untuk rumah yang benar-benar ekstrim, contoh gedek dengan anyaman bambu, lantai masih berupa tanah, itu yang benar-benar akan kita bantu sekarang,” paparnya.
Dirinya berharap, dengan adanya program RTLH ini dapat mengentaskan kemiskinan yang salah satu faktornya yaitu rumah. Pihaknya menginginkan masyarakat Sumenep ini juga memiliki rumah layak huni yang permanen.
Perlu diketahui bahwa calon keluarga penerima manfaat (KPM) Bantuan RTLH ada sebanyak 128 orang, ini akan tersebar di kabupaten Sumenep baik daratan maupun kepulauan.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Disperkimhub setempat, berupaya mengurangi disparitas antara kepulauan dan daratan, namun dirinya menyebut dalam program ini harus menyesuaikan dengan letak geografis daerah calon penerima manfaat.
“Kita mengurangi disparitas juga ya antara kepulauan dan daratan, verifikasi nanti ada contoh Sapeken, Kangayan dan Arjasa cuma spesifikasi nanti kita sesuaikan karena letak geografis kalau di sana kriteria rumah itu pakai papan misalnya itu tetap kita pakai papan sesuai keadaan di sana,” pungkasnya.
Terpisah, Plt. Camat Guluk-Guluk, Moh. Sidqi menyampaikan terima kasih kepada Bupati Sumenep, sebab dengan program sosial berupa RTLH tersebut warga Sumenep, khususnya masyarakat Guluk-Guluk sangat merasakan dampak positif kegiatan bedah rumah Pemkab Sumenep.
Sidqi, Plt. Camat Guluk-Guluk intens melakukan pengecekan perkembangan proses pembangunan rumah milik ibu Hotipah hingga selesai dan dapat ditempati.
“Selama pelaksanaan pembangunan Hotipah dan Putriyah menempati rumah keponakannya, Bupati Sumenep pak Fauzi bersama dinas terkait berkunjung dan memberikan bantuan sebuah rumah, mereka berdua sungguh bahagia,” ungkap Moh. Sidqi, Plt Camat Guluk-Guluk.