Sumenep | Demarkasi.co – Terkait viralnya dugaan adanya 1 paket 3 orang calon PPS yang beredar di ruang publik karena diduga ada keterlibatan Asosiasi Kepala Desa (AKD) dalam memuluskan pelulusan para calon penyelenggara di tingkat desa se kabupaten Sumenep.
Ketua AKD kabupaten Sumenep, Miskun Legiyono, mulai angkat bicara, dirinya menepis semua dugaan yang dilayangkan publik kabupaten Sumenep.
Kepala desa (Kades) Pangarangan ini menyebut jika kabar yang beredar tentang AKD itu tidak benar adanya. Karena menurut ketua AKD kabupaten Sumenep ini pihaknya tidak berurusan dengan masalah Panwas, PPK dan PPS.
“Saya tidak pernah ngurus dan ber urusan terkait dengan masalah Panwas, PPK, PPS, walaupun di desanya saya sendiri. Apalagi sampai menyiapkan dana 2.5 Milyar. Semua yang diberitakan tidak benar atau bohong,” papar Miskun Legiyono pada media ini. Minggu (22/01/2023).
“Kalau memang ada info bahwa saya menyediakan 2.5 untuk meloloskan PPS saya kepengin tau atau dari mana sumbernya, sangat-sangat tidak benar,” sambung Eyon biasa dipanggil.
Bahkan kata ketua AKD kabupaten Sumenep ini jika ada orang yang mengaku bahwa dirinya pernah melobi atau pernah bicara terkait proses memuluskan penjaringan PPS, apa lagi kata dia sampai menyediakan dana 2.5 M dirinya akan memberikan hadiah khusus berupa sebuah Mobil baru dari pihaknya selaku Ketua AKD Kabupaten.
“Semuanya tidak benar saya tidak pernah melobbi dan minta tolong terkait pelolosan anggota PPS apalagi sampek melobbi 1 paket 3 irang 9 jt, sangat2 tidak benar,” pungkas Eyon.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa ada tanggapan mengejutkan dari warga kabupaten Sumenep, Jawa Timur, soal dugaan adanya 1 paket untuk 3 orang peserta calon Panitia Pemungutan Suara (PPS) semakin mencuat.
Disampaikan S (Inisial), jika yang melakukan lobying dan menawarkan sejumlah uang hingga mencapai jutaan rupiah kepada para komisioner KPU Sumenep merupakan kepala desa (Kades).
“Yang menawarkan nominal 3 juta ke salah satu Komisioner itu Kalebun (Kades – red) kak. Saya dapat bocoran dari salah satu anggota PPK,” ungkap pria berinisial S ini.
Parahnya kata S, Asosiasi Kepala Desa (AKD) Sumenep menyiapkan dana sekitar 2,5 Milyar agar dapat melanggengkan orang-orang Kades jadi PPS.
“Kabar yang masuk seperti itu, Ya 3 orang 9 juta,” bebernya.