Sumenep | Demarkasi.co – Setelah sukses menggelar kegiatan Lapang Inovasi Pertanian di desa Guluk-Guluk pada hari Selasa (21/2). Kini Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Konstratani Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kembali menggelar kegiatan Lapang Inovasi Pertanian berupa ubinan tanaman padi di desa Payudan Dundang.
Kegiatan ubinan padi kali ini dilakukan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Makmur II Dusun Reyang, Desa Payudan Dundang.
Hal itu dilakukan BPP Guluk-Guluk bersama KWT Sumber Makmur II untuk mengetahui produktifitas hasil panen dengan menggunakan sampel.
“Dengan cara melihat perkiraan hasil panen padi melalui titik sampel diukur dengan ukuran 2,5 x 2,5 cm² dan dikonversi 1600 m² per hektar,” papar Korluh BPP Guluk-Guluk, Isromi Kurniawan pada media ini. Jum’at (24/2/2023).
Adapun hasil kegiatan Ubinan yang dilakukan pada KWT Sumber Makmur II Desa Payudan Dundang pada tanggal 24 Februari 2023 kata Romi diketahui jumlah rata-rata anakan mencapai 13 dengan rumpun sebanyak 11 dan jumlah bulirnya diketahui mencapai 119 bulir.
“Jumlah Populasi Tanaman 135 dan Hasil Ubinan mencapai 5,69 kg dari Hasil Konversi 9,1 Ton/Ha,” Romi menjelaskan.
Adapun jenis bibit yang ditanam para petani yang tergabung dalam KWT Sumber Makmur II berupa Varietas Inpari 42 dengan terapan Biosaka.
BPP Konstratani Kecamatan Guluk-Guluk kata Romi telah melakukan kegiatan Lapang Inovasi Pertanian di enam (6) kelompok yang tersebar di tiga (3) desa se-kecamatan Guluk-Guluk.
“6 kelompok tani. 3 kelompok tani di desa Guluk-Guluk, desa Bragung 2 kelompok tani dan 1 kelompok tani di desa Payudan Dundang,” tukasnya.
Dikonfirmasi media ini secara terpisah, ketua KWT Sumber Makmur II, Hasbiyah menyampaikan bahwa pihaknya merasa senang karena saat ini hasil panennya bagus. Bahkan perempuan energik ini juga menyampaikan, melalui proses ubinan ini anggota kelompok yang diketuainya dapat mengetahui peningkatan produksi padi yang ditanam.
“Dengan diubin bisa mengetahui peningkatan produksi padi dibanding dengan tahun sebelumnya. penggunaan pupuk yang dikurangi dosisnya disebabkan waktu itu pupuk langka dan alhasil oleh Allah hasilnya meningkat,” kata Hasbiyah.
Berdasarkan pantauan media ini Petugas Pendamping yang terjun langsung ke lokasi ubinan diantaranya, korluh BPP Guluk-Guluk, Isromi Kurniawan, beserta para penyuluh lainnya. Diantaranya; Detty Arisandy, Miftah Farid Alam, Muhamad Arif Faiz dan Dini Fidyandini.
Untuk diketahui bahwa Ubinan adalah salah satu cara meprediksi jumlah produksi padi yang masih ada di lahan melalui penentuan sampel, pengukuran dan penimbangan. Padi yang akan dilakukan kegiatan ubinan adalah padi yang sudah siap dipanen.