SUMENEP | DEMARKASI.CO – Beberapa bulan terakhir ini marak kasus pelecehan seksual terjadi di wilayah satuan pendidikan Kabupaten Sumenep. Ihwal itu Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep berinisiatif memberikan penguatan kompetensi yang memadai pada sumber daya manusia (SDM) para tenaga pendidik dan pengelola lembaga pendidikan agar persoalan serupa tidak terulang kembali.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Akhmad Fairusi, S.Pd., M.A.P menjelaskan, dengan banyaknya permasalahan-permasalahan yang terjadi beberapa bulan terakhir pihaknya mengambil salah satu langkah yaitu dengan memasifkan gerakan sekolah responsif gender (SRG), yang mana isinya terkait dengan kekerasan pada anak, pelecehan pada anak, termasuk bullying yang ada di sekolah.
“Jadi kemaren kami melaksanakan bimtek sekolah responsif gender di tingkat kabupaten, dan langsung ditindak lanjuti kami langsung turun ke bawah untuk sosialisasi program itu. Dengan harapan pelatihan sekolah responsif gender itu dilaksanakan di seluruh kecamatan secara masif, dan kami berharap tahun ini selesai daratan maupun kepulauan, ” Jelasnya. Senin (30/92024).
Menurutnya, untuk bimtek yang di kepulauan bulan depan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep akan melaksanakan Bimtek. Dengan harapan tahun 2025 seluruh sekolah telah melaksanakan sekolah responsif gender. Baik TK Negeri-Swasta, SD Negeri-Swasta, SMP Negeri-Swasta.
“Ini langkah awal kami dalam rangka mencegah permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekolah khususnya kepada anak,” ujarnya.
Dijelaskan, sasaran kegiatan sekolah responsif gender ini kepada pengawas, kepala sekolah dan guru, yang guru kenapa karena kepala sekolah terutama dan guru ini menjadi garda terdepan untuk merealisasikan program sekolah responsif gender disekolah masing-masing.
“Kami kedepan ini juga sebentar lagi akan mengadakan FGD dengan pengawas Forum Group Discussion kami akan menindaklanjuti. Juga disamping sekolah responsif gender kita kumpulkan kepala sekolah pengawas TK, SD, SMP,” ucapnya.
Disamping mensosialisasikan itu juga bagaimana permasalahan-permasalahan itu sudah tidak terjadi lagi di Kabupaten Sumenep. Jadi bagaimana seluruh sekolah dan masyarakat yang ada di sekolah komitmen menjaga nama baik pendidikan di Kabupaten Sumenep.
Perlu diketahui dengan gencarnya Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep dalam program ini bahwa memang Kabupaten Sumenep menjadi kabupaten pelopor sekolah responsif gender se Indonesia.
Bahkan dari gencarnya Dinas Pendidikan mensosialisasikan sekolah responsif gender Bupati Sumenep sampai ditokohkan oleh tim Inovasi Jawa Timur menjadi tokoh pelopor sekolah responsif gender, karena Dinas Pendidikan Sumenep yang akan menjadi payload project ini untuk di ketuk tularkan ke kabupaten kota seluruh Indonesia termasuk bahan ajarnya. Bahkan di acara bimtek kabupaten ada perwakilan dari Kemendikbud hadir, karena memang Sumenep menjadi pelopor sekolah responsif gender.
“Sebenarnya menurut Kabid, program ini sejak tahun 2023 di gawangi oleh tim Inovasi Jawa Timur bekerja sama dengan Ikatan Guru Indonesia, yang kebetulan saya pembinanya dan sekarang kami tangkap menjadi program Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep,” Ungkapnya.