Status Desa Damai Payudan Dundang Disoal Hingga Keamanan Warga Terancam, Warga: Desa Damai Kok Tidak Aman?

Status Desa Damai Payudan Dundang Disoal Hingga Keamanan Warga Terancam, Warga: Desa Damai Kok Tidak Aman?

Sumenep | Demarkasi.co – Dalam beberapa bulan terakhir desa Payudan Dundang, Kecamatan Guluk-Guluk, kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang berstatus sebagai desa damai ini sedang tidak dalam baik-baik saja, pasalnya keamanan warga setempat sedang dalam ancaman bahaya pencurian dari para maling yang berkeliaran bebas.

Terbukti, hanya dalam hitungan pekan desa yang menyandang status “Desa Damai” dari lembaga Wahid Foundation besutan Yenny Wahid ini dirundung masalah pencurian sepeda motor (Curanmor).

Tak tanggung-tanggung jumlah kehilangan di desa Payudan Dundang ini mencapai 9 unit sepeda motor di berbagai dusun di desa setempat dalam waktu yang relatif singkat yakni sekitar satu setengah bulan.

Alhasil, meski demikian tak ada satupun yang berhasil ditemukan, baik oleh perangkat desa Payudan Dundang maupun dari pihak penegak hukum kecamatan setempat.

Disampaikan salah satu warga desa Payudan Dundang bahwa kasus pencurian yang kian hari semakin merajalela di desa tempat ia tinggal, benar-benar meresahkan bahkan selalu mengancam terhadap keselamatan warga setempat.

Areyah mun etorot engak reyah, palang polanah pas akaton tadek penanganan deri pihak disah. Pas apah gunanah bede apel tiap Kampong”, (Kalau ini dibiarkan, bahaya soalnya ada kesan tidak ada penanganan sama sekali dari desa, terus apa gunanya keberadaan kepala dusun di setiap dusun – red). Kata salah satu warga yang identitasnya enggan dipublis di media ini. Selasa malam, 30 Agustus 2022.

Pihaknya juga sangat khawatir, jika tidak ada penanganan serius dari pihak desa Payudan Dundang, pria ini menilai hal serupa pasti akan terjadi, parahnya lagi kata warga ini ancaman kekerasan fisik dapat terjadi. Terbukti kata pria paruh baya ini berdasarkan beberapa sumber menyebutkan jika di lokasi kejadian pencurian sepeda motor ada sejumlah batu yang kuat dugaan sengaja dipersiapkan oleh para maling sebagai senjata.

Hal senada juga disampaikan warga desa setempat, dengan memberikan himbauan kepada para warga yang lain agar hati-hati menaruh sepeda motor dan benda-benda lain yang dianggap berharga karena menurutnya desa Payudan Dundang saat ini sedang tidak aman dari ancaman pencurian.

Sengak tengate mun nyabek sepeda motor terutama mun malem, polanah disah sateya tak aman. Sengak pangasteteh tibik, heran ngocak disah damai tape tak aman,” (Awas hati-hati jika markir sepeda motor lebih-lebih pada saat malam hari, soalnya sekarang desa Payudan Dundang sedang tidak aman, awas hati-hati dan jaga diri, saya heran bilangnya desa damai tapi kok tidak aman). Cetus AM (Inisial) yang merupakan warga desa Payudan Dundang.

Terpisah, dikonfirmasi media ini kepala desa (Kades) Payudan Dundang, H. Ghozali, menyampaikan jika pihaknya tidak mendengar jika di desa yang ia pimpin ada pencurian sepeda motor. “Kok tk ngeding lek,” (Saya tidak mendengar dik, jika ada pencurian sepeda motor -red). Kata H. Ghozali, saat dihubungi media ini. (14/06).

Lebih lanjut media ini melakukan konfirmasi bahwa di desa Payudan Dundang dalam beberapa bulan terakhir selalu ada curanmor, kades rupanya terkesan tidak tahu menahu.

Bahkan kades saat dikonfirmasi media ini malah balik melakukan pertanyaan terhadap media, sedangkan saat disinggung sudah sejauh mana pihak desa melakukan upaya untuk mengatasi Masalah curanmor yang semakin marak terjadi di desa Payudan Dundang, dirinya hanya mengirimkan emoji jempol.

Apaenn lek, Din sapa, Oo iyaa lek yaa dalam usaha, Iya lek klagkog,” tutupnya.

Sementara Polisi sektor (Polsek) Kecamatan Guluk-Guluk, membenarkan jika di desa Payudan Dundang, Kecamatan Guluk-Guluk sedang ada curanmor, bahkan saat ini sudah ada yang laporan ke Polsek Guluk-Guluk.

Udah diterima kemaren,” kata Kanit Reskrim Polsek Guluk-Guluk. Kamis, 1 September 2022.

Sampai berita ini terbit, kasus curanmor yang meresahkan dan mengancam warga di desa Payudan Dundang, Kecamatan Guluk-Guluk masih menjadi momok yang menakutkan di kalangan masyarakat desa Payudan Dundang.