SUMENEP | DEMARKASI.CO – Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak dibawah umur kembali terjadi, kali ini menimpa anak umur 13 tahun berinisial (T), warga Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Korban awal mula di iming-imingi akan dibelikan sepeda motor Vespa Metik (Vesmet) oleh pelaku, yang merupakan ibu kandungnya sendiri berinisial (E) yang berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), namun tanpa sepengetahuan korban, kemudian pelaku dengan sengaja memperdagangkan anaknya sendiri kepada oknum Kepala Sekolah Dasar (SD) berinisial (J).
Sehingga, atas adanya kejadian tersebut, Ketua Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Authentic Universitas Bahaudin Mudhary Madura (UNIBA), Roby Tri Sulaiman N. R merasa sangat kecewa dan prihatin atas perilaku bejat yang dilakukan oleh kedua pelaku tersebut, yang diantaranya ibu kandungnya sendiri dan oknum Kepala Sekolah.
“Pertama tentu saya sangat prihatin terhadap adanya kejadian bejat ini, sebab sebelumnya saya sudah memberikan pandangan kepada masyarakat terkait dampak dari kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, terkhususnya dilingkup dunia pendidikan,” kata Roby. Senin (2/9/2024).
Mahasiswa jurusan Fakultas Teknik Informatika itu juga mengungkapkan, sangat perlu kiranya Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sumenep tegas dalam menindak oknum Kepala Sekolah yang bejat seperti itu.
“Tentu peran Kepala Dinas Pendidikan dalam hal ini sangat penting, untuk kemudian tegas dalam menindak lanjuti, seperti memberikan sanksi pemecatan secara tidak hormat terhadap kedua pelaku tersebut,” terangnya.
Selama ini yang Roby ketahui ketika ada kejadian pelecehan seksual dilingkup dunia Pendidikan, seakan akan Dinas Pendidikan terkesan keberatan dalam menindak secara tegas, dengan alasan semua kebijakan terkait pemecatan itu sepenuhnya merupakan kewenangannya Bupati Sumenep
“Kalau memang itu kewenangannya Bupati Sumenep, harusnya Kepala Dinas Pendidikan juga membantu memberikan penekanan kepada Bupati Sumenep untuk bagaimana segera memecat para oknum ASN yang sangat bejat seperti itu, apalagi akhir-akhir ini yang terlibat sekelas oknum Kepala Sekolah, yang harusnya memberikan contoh baik terhadap siswa siswi dan bawahannya, tetapi malah menyesatkan,” tegasnya.
Selain itu, Roby juga meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH), mau itu Polres Sumenep ataupun Kejaksaan Negeri Sumenep, untuk bagaimana tegas dalam menindak dan memproses para pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Saya juga meminta kepada APH untuk bagaimana tegas dan memberikan sanksi hukuman seberat beratnya, mengingat dampak yang dirasakan oleh korban akan membekas selamanya dalam psikisnya, jadi kalau bisa harapan saya beri hukuman yang bisa membuat para predator seksual yang lain jera dan takut untuk melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak,” ungkapnya.
“Kami LPM Authentic UNIBA Madura beserta Civitas Akademika siap mengawal sampai tuntas, dan kami akan mendukung penuh pihak terkait untuk kemudian bisa segera menuntaskan kasus tersebut. Dan yang terakhir saya selaku Ketua Umum LPM Authentic UNIBA Madura sekali lagi mengingatkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep untuk mengevaluasi seluruh Kepala Sekolah seKabupaten Sumenep,” pungkasnya