Kades Sebut Tak Ada Pembuangan Sampah di Desa Payudan Dundang, Mantan Sekdes: Di Desa Sudah ada Anggaran yang Cukup Besar

Kades Sebut Tak Ada Pembuangan Sampah di Desa Payudan Dundang, Mantan Sekdes: Di Desa Sudah ada Anggaran yang Cukup Besar

Sumenep | Demarkasi.co – Tumpukan sampah yang mengundang aroma tidak sedap di jembatan penghubung dua Desa Pordapor dan Desa Payudan Dundang, mulai mendapatkan tanggapan warga desa setempat.

Mantan Sekretaris Desa (Sekdes) Payudan Dundang, Muchlis mengatakan, terkait dengan bau sampah di jembatan penghubung dua desa ini akibat dari pembuangan sampah sembarangan. Menurutnya hal tersebut harus ditindaklanjuti oleh pemangku kebijkan di desa setempat.

Menurut Muchlis, sampah bisa menjadi masalah dan juga bisa menjadi potensi untuk kesejahteraan masyarakat desa. Namun, kata Muchlis, tergantung bagaimana cara pikir dan cara pandang Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di desa untuk melakukan inovasi pengelolaan sampah.

Mantan Sekdes Payudan Dundang ini juga mengajak masyarakat agar melakukan sosialisasi penyadaran terhadap masyarakat tentang pentingnya keasrian lingkungan.

Pemangku yang ada di desa termasuk kita sebagai warga negara warga desa yang baik harus melakukan semacam sosialisasi penyadaran terhadap masyarakat betapa pentingnya keasrian lingkungan itu ya dengan himbauan untuk tidak membuang sampah sembarangan,” kata Muchlis, saat dihubungi media ini melalui sambungan aplikasi WhatsApp pribadinya. Selasa (9/1/2024).

Sebelumnya, berdasarkan konfirmasi media ini kepada Kepala Desa (Kades) Payudan Dundang perihal adanya sampah berbau tidak sedap tersebut, H. Ghozali, Kades Payudan Dundang menyebut, jika di desa yang sedang dirinya pimpin ini tidak ada pembuangan sampah. Bahkan, H. Ghozali mengatakan, dana desa (DD) Payudan Dundang tidak cukup mengcover penanganan sampah.

Hal itu lantaran 10 persen DD Payudan Dundang hingga saat ini masih disalurkan untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) kepada masyarakat setempat.

Belum ada tempat pembuangan sampah karena desa selama beberapa tahun belakangan ini dihadapkan pada Covid 19 yang hingga saat ini 10 persen Dana Desa masih tetap dipergunakan untuk BLT DD, coba nanti akan koordinasi dengan pemerintah kabupaten,” kata H. Ghozali. Senin (8/1) pagi.

Mendengar penyampaian Kades Payudan Dundang tersebut, Mantan Sekdes Payudan Dundang, Muchlis membeberkan sejumlah informasi kepada publik melalui media ini bahwa soal sampah sebenarnya sudah ada anggaran yang cukup besar. Dana tersebut sebagai inovasi pengelolaan sampah di desa.

Bahkan, pria yang sedang mengabdikan dirinya kepada negara ini menerangkan, keberadaan sampah di desa justeru potensial menambah kesejahteraan masyarakat jika dikelola dengan baik dan ditopang dengan kemampuan SDM yang ada di desa.

Sebenarnya tidak sulit untuk mengatasi persoalan sampah karena di desa sudah ada anggaran yang cukup besar untuk melakukan inovasi terkait dengan pengelolaan sampah itu justru jika memang pemerintah desa itu punya cara pandang dan inovasi dalam pengelolaan sampah justeru akan menjadi potensi untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di desa ini. Jadi saya menganggap ini penting untuk dilakukan sikap yang cepat sehingga tidak menjadi masalah terutama masalah kesehatan di lingkungan desa ini.” Pungkas Muchlis.