Tidak Berintegritas, Ketua GMNI Sumenep Diminta Mundur

Tidak Berintegritas, Ketua GMNI Sumenep Diminta Mundur

Sumenep | Demarkasi.co – Sejumlah mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melakukan aksi demonstrasi di Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Sumenep, Kamis (16/2) siang.

Aksi dari aliansi Komisariat GMNI Sumenep Bersatu itu dimotori tiga komisariat. Diantaranya UNIJA, Guluk-guluk, dan STKIP PGRI Sumenep.

Aksi tersebut dipicu lantaran tidak berintegritasnya Robinurrahman sebagai Ketua DPC GMNI Sumenep.

Sebagaimana disampaikan korlap aksi, Robinurrahman dituding sering melakukan tindakan arogansi yang menimbulkan kegaduhan dan perpecahan di tubuh GMNI. Bahkan Robi mengeluarkan kebijakan yang mengganggu stabilitas Organisasi.

Baru-baru ini DPC GMNI Sumenep melakukan pemecatan terhadap beberapa pengurus Komisariat UNIJA dengan dalil yang tidak masuk akal. Pemecatan itu diputuskan secara sepihak oleh Ketua DPC tanpa melalui musyawarah mufakat dengan pengurus DPC lainnya.

Sejatinya yang disebut dengan Dewan Pimpinan Cabang adalah kumpulan pengurus ditingkat cabang yang bersifat kolektif, bukan prerogratif hanya seorang ketua saja. Pemecatan itu tidak masuk akal dan ngawur,” tegas M. Dhiki Afrizal, Korlap Aksi.

Menurutnya, setingkat DPC hanya berwenang memberikan surat rekomendasi pemecatan bersifat sementara. Dengan demikian DPC GMNI tidak berwenang mengeluarkan surat pemecatan tehadap anggota/kader. Hal tersebut hanya dapat diputuskan dalam Kongres setelah yang bersangkutan tidak bisa membela dirinya.

Robinurrahman sebagai ketua DPC seolah-olah telah menerapkan aturan AD/ART,” tambahnya.

Dengan demikian, Komisariat GMNI Sumenep Bersatu sepakat menyatakan Robinurrahman tidak mampu dan telah gagal dalam mengemban amanah, hal itu dibuktikan dari cara memimpin yang ugal-ugalan dan mengancam eksistensi organisasi GMNI di Kabupaten Sumenep.

Dikatakan Korlap Aksi, April 2022 tahun lalu, Aliansi Komisariat Bersama juga telah melakukan Audiensi dengan DPC, mereka memprotes kinerja Pengurus DPC yang tidak jelas arahnya khususnya ketua DPC seringkali melakukan tindakan dan perilaku arogan.