Upaya Mengurangi Biaya Produksi, Gapoktancam Bindara Saod Ciptakan Pupuk Organik Sakti

Upaya Mengurangi Biaya Produksi, Gapoktancam Bindara Saod Ciptakan Pupuk Organik Sakti

Sumenep | Demarkasi.co – Gabungan Kelompok Tani Kecamatan (Gapoktancam) Bindara Saod, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, melakukan terobosan luar biasa dengan menciptakan pupuk organik cair yang diberi nama Organik Sakti.

Hal tersebut dalam rangka memberikan solusi atas keluh kesah para petani di Kabupaten berlambang kuda terbang ini terkait persoalan biaya produksi tanaman Holtikultura, khususnya dalam hal biaya pupuk yang semakin membengkak.

Ketua Gapoktancam Bindara Saod, KH Abdul Adzhim menyampaikan bahwa pupuk organik sakti yang diciptakan oleh Gapoktancam Bindara Saod bersama Gapoktandes se Kecamatan Pasongsongan ini telah berhasil dilakukan uji coba terhadap berbagai tanaman Holtikultura.

Seperti halnya, pada tanaman cabai merah besar, bawang merah, tomat dan berbagai macam tanaman holtikultura lainnya.

Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan. Dan hasil produksinya lebih meningkat dan juga lebih sehat daripada menggunakan pupuk yang berbahan kimia,” kata KH Abdul Adzhim, Selasa (15/08).

Selain itu, lanjut KH Adzhim, hasil produksi lebih segar dan tahan lama. Contohnya tanaman cabai merah besar dan tanaman tomat

Jadi meski sudah disimpan selama 21 hari buahnya tetap segar seperti baru dipetik. Padahal cabai merah besar ini tidak disimpan di dalam kulkas,” jelasnya.

Istimewanya lagi, kata KH Adzhim, hadirnya Pupuk Organik Sakti ciptaan Gapoktancam Bindara Saod ini, dapat meminimalisir biaya produksi hingga 80 persen, khususnya dalam hal biaya pupuk.

Bayangkan, jika memakai pupuk berbahan kimia untuk tanaman 1500 cabai merah besar biayanya tembus 5-6 juta rupiah. Namun apabila memakai pupuk Organik Sakti biayanya hanya 300 ribu rupiah sampai tanaman 1500 Cabai Merah tersebut memasuki masa panen,” paparnya.

Untuk saat ini, imbuh dia, Gapoktancam Bindara Saod yang mana pusat kegiatannya ada di Koperasi Produsen Keraton Langit telah menyediakan 1200 liter pupuk Organik Sakti.

Dimana 1200 liter pupuk organik sakti tersebut akan didistribusikan ke sejumlah petani yang tergabung di Gapoktandes se Kecamatan Pasongsongan secara gratis.

Untuk sementara akan kita bagikan secara cuma-cuma ke para petani di Pasongsongan. Sebab, meskipun telah sukses dilakukan uji coba ke berbagai macam tanaman Holtikultura, pupuk organik sakti ciptaan kami ini masih belum legal,” tambahnya.

KH Adzhim berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumenep memberikan Suport kepada Gapoktancam Bindara Saod agar Organik Sakti ciptaannya tersebut dapat berkembang dengan pesat di Kota Keris ini.

Sebab selama ini, produk organik yang beredar di Kabupaten Sumenep itu mendatangkan dari luar daerah, seperti dari Kota Malang dan Gersik.

Kalau Sumenep sudah punya produk Organik sendiri kan tidak perlu lagi mendatangkan dari luar daerah. Untuk itu hal ini sudah sepatutnya mendapat perhatian khusus dari Pemkab Sumenep, sehingga impian kita selama ini untuk menciptakan pertanian organik di Kabupaten Sumenep dapat menjadi kenyataan,” tukasnya.

Di tempat yang sama, Koordinator Penyuluh (Korluh) BPP Kecamatan Pasongsongan, Bachtiar sangat mengapresiasi produk organik yang telah dihasilkan atau diciptakan oleh Gapoktancam Bindara Saod.

Tentunya kita sangat mengapresiasi ya. Karena cita-cita kami, BPP Pasongsongan ingin menciptakan sebuah kampung organik di Kecamatan Pasongsongan,” ujarnya.

Lebih lanjut Bachtiar menuturkan, dalam rangka mendukung produksi Organik Sakti ini pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait perizinannya.

Tujuannya agar organik sakti ini secepatnya dapat dipasarkan sampai ke luar daerah. Karena sebelum berizin kita belum berani untuk membantu memasarkan pupuk organik sakti ini,” jelasnya.

Untuk pangsa pasar, kata Bachtiar, konsumen sudah dapat membedakan mana hasil produksi yang menggunakan pupuk berbahan kimia dan mana yang menggunakan pupuk organik.

Seperti halnya pada saat dirinya ikut berjualan bersama Koperasi Produsen Keraton Langit di pasar minggu.

Konsumen itu langsung bisa menebak jika buah-buahan yang kita jual itu hasil produksi menggunakan pupuk organik. Karena secara kasat mata buahnya lebih glowing. Dan tanpa dijelaskan konsumen sudah paham bahwa buah-buahan kami itu lebih aman dan sehat dikonsumsi,” tandasnya.