Tak Terima Kepseknya Diberitakan Jarang Ngantor, Oknum Guru PNS di SMAN 1 Arjasa Ancam Wartawan

Tak Terima Kepseknya Diberitakan Jarang Ngantor, Oknum Guru PNS di SMAN 1 Arjasa Ancam Wartawan

Sumenep | Demarkasi.co – Oknum Tenaga Pendidik (Guru) berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Arjasa, Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep mengancam wartawan salah satu media daring (online) di kabupaten berlambang kuda terbang.

Oknum guru yang diketahui berinisial JF itu mengancam RD (Inisial) wartawan media Bagiberita.id, lantaran telah menerbitkan berita berkaitan dengan Kepala SMA Negeri 1 Arjasa yang diinformasikan jarang masuk kantor.

Bahkan, JF mendesak kepada RD untuk segera menghapus berita yang dimuat di laman media Bagiberita.id, jika ingin hidupnya tenang.

Kata RD (Inisial), setelah berita soal Kepala SMA Negeri 1 Arjasa itu diterbitkan, tiba-tiba dirinya mendapat pesan WhatsApp dari JF yang diketahui adalah guru kesenian di SMA Negeri 1 Arjasa.

Pesannya itu meminta berita yang saya tulis untuk dihapus jika hidup saya ini mau tenang,” ungkap RD, Senin (20/02).

Tak tanggung-tanggung, RD menyampaikan jika oknum guru kesenian di SMA Negeri 1 Arjasa itu mengancam dirinya melalui pesan WhatsApp hingga dua kali.

Sampai dua kali dia ngancam saya. Kalau saya masih mau merasakan nikmatnya kopi robusta segera dihapus berita itu,” imbuhnya.

Sementara JF saat dikonfirmasi oleh awak media melalui pesan aplikasi WhatsAppnya mengelak jika dirinya telah mengancam wartawan media Bagiberita.id.

Silahkan dibaca sendiri komentar saya, apakah bermuatan ancaman ataukah hanya bermuatan peringatan saja? Karena materi yang diberikan tidak sesuai fakta di lapangan,” ujarnya, Senin (20/02).

Selain itu, JF juga mengatakan bahwa materi dalam berita yang ditulis oleh RD tidak melalui narasumber yang kapabel.

Sehingga berita itu bermuatan fitnah. Beberapa 5W + 1H dalam berita tersebut cacat dan tidak akuntable,” terangnya.

Disinggung apa maksud dan tujuan meminta berita yang ditulis RD untuk segera dihapus, JF beralibi karena materi berita yang ditulis tidak sesuai kondisi riil di lapangan.

Karena tidak sesuai kondisi riil di lapangan,” dalihnya.

Bahkan, JF saat dikonfirmasi, pada media ini menyampaikan maaf karena dirinya tidak kenal jurnalis. “Maaf, saya tidak kenal dan tidak tau anda,” tandasnya.