Surabaya | Demarkasi.co – Hari Santri Nasional adalah sebuah perayaan yang memiliki akar dalam fatwa yang disampaikan oleh Pahlawan Nasional Indonesia, KH Hasyim Asy’ari, pada tanggal 22 Oktober 1945. Saat itu, KH Hasyim Asy’ari memimpin penyusunan fatwa Resolusi Jihad di kalangan kiai pesantren. Selama periode pra revolusi kemerdekaan, ulama dan santri pesantren memainkan peran yang sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama dalam upaya mengusir penjajah Belanda.
Pada Momentum Hari Santri Nasional tahun ini Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fitrah Surabaya mengadakan serangkaian acara bersama Supporter Santri yang dimulai dengan Upacara Akbar dan Istigosah Kebangsaan yang dipimpin oleh Gus Ahkam diikuti oleh 5000 santri dilanjutkan dengan Pelepasan balon dan pemotongan tumpeng, ditutup dengan Fun Football untuk menyemarakkan kegiatan tersebut.
“Saya mengajak para santri untuk istiqamah pada jalan perjuangannya, membela agama dan bangsa, serta menjaga martabat kemanusiaan. Saya juga mengajak para santri dan masyarakat Indonesia untuk terus mendoakan para pahlawan bangsa, termasuk kiai dan ulama, yang telah syahid dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kemaslahatan Indonesia,” kata Pembina Upacara Akbar, Ustad Nasiruddin. Minggu (22/10/2023).
Lanjutnya, dulu ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga, berperang melawan penjajah. Ada banyak catatan sejarah yang menggambarkan kiprah para santri berperang melawan penjajah. Menggunakan senjata bambu runcing yang terlebih dahulu didoakan Kiai Subchi Parakan Temanggung misalnya, mereka tidak gentar melawan musuh.
Di Surabaya sambung Ustad Nasiruddin, Resolusi Jihad yang digelorakan Kiai Hasyim Asy’ari membakar semangat pemuda Indonesia melawan Belanda. Di Semarang, ketika pecah pertempuran lima hari di Semarang, para santri juga turut berada di garda depan perjuangan. Di tempat lainnya sama. Santri selalu terlibat aktif dalam peperangan melawan penjajah.
Kordinator Supporter Santri Jawa Timur Fahrur Rozi mengatakan, Momentum Hari Santri ini sebagai agenda kita untuk memperkuat silaturahmi bersama Pondok Pesantren dan mengasah minat bakat Santri di Sepak bola apalagi bulan November di Surabaya ini ada pembukaan Piala Dunia U-17 maka dari itu semarak piala dunia ini juga dirasakan oleh santri yang notabene memiliki bakat yang luar biasa namun tidak terfasilitasi dan terkordinir dengan baik.
Lanjut Pria yang sering disapa Kang Rozi tersebut bahwa kegiatan ini juga menindaklanjuti apa yang dikatakan oleh Ketua Umum PSSI sekaligus Menteri BUMN Bapak Erick Thohir yang ingin santri tidak menjadi SDM Kelas 2 di berbagai bidang, Santri harus mampu bersaing di manapun baik di teknologi maupun di bidang Olahraga termasuk Sepak bola.
“Sepak bola mampu menjadikan simbol pemersatu bangsa maka dari itu lewat sepak bola harapannya mampu memberikan satu kekuatan bagi bangsa kita untuk semakin jaya dan mampu juara pada Piala Dunia U-17 bulan depan,” Tutur Rozi saat ditemui awak media
Selain itu, Darmawan salah satu santri Al Fithrah Surabaya menyampaikan jika dirinya sangat senang dan sangat riang dalam mengikuti kegiatan Hari Santri Nasional yang diselenggarakan tahun ini bersama Supporter Santri karena berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Dan saya doakan Piala Dunia U 17 bisa sukses dan Indonesia bisa Juara.” Tandas Darmawan.