Hadir di Acara Pradja, Bupati Sumenep: Jalan Gapura Tengah – Tamidung akan Tuntas 2025

Hadir di Acara Pradja, Bupati Sumenep: Jalan Gapura Tengah - Tamidung akan Tuntas 2025
Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH., Bupati Sumenep.

SUMENEP | DEMARKASI.CO – Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH menghadiri acara Tasyakuran dalam rangka refleksi kemerdekaan serta doa bersama untuk pahlawan yang digelar Pemuda Timur Daya Djaya (Pradja) bertempat di halaman Madrasah Nurul Islam Tamidung, Kecamatan Batang-Batang. Kamis (29/8/2024).

Acara ini juga dihadiri segenap jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Gapura dan Kecamatan Batang-Batang, tampak hadir pula Sami’oeddin, anggota DPRD Kabupaten Sumenep dari Dapil VI.

Dalam acara yang digelar Pradja tersebut, Achmad Fauzi Wongsojudo memberikan santunan kepada anak yatim.

Selain itu, Ia sangat mengapresiasi masyarakat dan Pradja yang telah menyampaikan aspirasi dalam mengawal perbaikan jalan Gapura Tengah – Tamidung yang merupakan jalan kabupaten.

Politisi PDI Perjuangan ini mengaku, sebelumnya belum mengetahui pasti terkait status jalan Gapura Tengah – Tamidung. Namun berkat adanya aspirasi masyarakat dan pemuda, prioritas pembangunan infrastruktur dapat dipertimbangkan. Sebab, jalan Gapura Tengah – Tamidung adalah akses bagi pendidikan dan ekonomi yang ada di desa.

Bupati Fauzi berkomitmen akan berusaha meneruskan pekerjaan hot mix Gapura Tengah – Tamidung mengingat sebagian telah dilakukan di Gapura Tengah dan Tamidung.

Akan kita upayakan, jalan Gapura Tengah-Tamidung akan tuntas di tahun 2025,” ungkapnya di hadapan masyarakat.

Pada momentum HUT RI Ke-79 ini, Bupati Fauzi berpesan bahwa Kemerdekaan harus dibangun tidak hanya terpaku pada perbaikan infrastruktur, tetapi pengembangan sumber daya manusia juga perlu diberdayakan, seperti pendidikan gratis, tahfidz dan lainnya.

Kemerdekaan sesungguhnya adalah kemandirian, dan pemerintah beserta seluruh lapisan masyarakat harus memperhatikan itu,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Kemudian, kegiatan ditutup dengan orasi kebangsaan oleh budayawan/sastrawan Ibnu Hajar dan Kiai M. Faizi An Nuqayah.