Sumenep | Demarkasi.co – Tidak kenal hari libur, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, tetap semangat melakukan monitoring perkembangan tanaman pangan petani dan memperkuat Perluasan Areal Tanam (PAT) di kecamatan Guluk-Guluk. Sabtu (4/5/2024) siang.
Kepala DKPP, Chainur Rasyid, didampingi Kordinator Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani Kecamatan Guluk-Guluk, melihat potensi tanaman luar biasa di kecamatan Guluk-Guluk, khususnya tanaman pangan berupa padi.
Chainur Rasyid menyampaikan, selain luas lahan tanaman padi di Kecamatan Guluk-Guluk mencukupi, wilayah BPP Kostratani Kecamatan Guluk-Guluk ini juga memilki potensi sumber air. Namun, menurutnya di beberapa tempat ketersediaan air masih belum optimal untuk dikelola.
“Tujuan utama adalah Pada waktu hari libur itu saya manfaatkan untuk melihat perkembangan tanaman pangan yang ada di beberapa kecamatan salah satunya di kecamatan Guluk-Guluk yang memang memilki potensi yang luar biasa khususnya pada tanaman pangan yaitu padi, selain memang potensi padi lahannya luas dan juga ketersediaan sumber airnya yang memang mencukupi, namun di beberapa itu memang masih belum optimal untuk dikelola airnya,” kata kepala DKPP Kabupaten Sumenep, saat meninjau langsung tanaman padi petani di desa Bragung, kecamatan Guluk-Guluk.
Ihwal itulah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpin Chainur Rasyid ini tengah mengusulkan program pompanisasi yang memungkinkan adanya lokasi untuk memperkuat PAT di beberapa desa di kecamatan Guluk-Guluk, salah satunya di desa Bragung.
Pihaknya berharap, adanya program pompanisasi di wilayah kecamatan Guluk-Guluk bisa mengoptimalkan ketersediaan air di lahan petani, terutama sawah-sawah yang hingga saat ini masih belum tersentuh hujan.
“Mudah-mudahan dengan pompanisasi itu bisa mengoptimalkan terutama sawah-sawah yang sampai saat ini masih belum turun hujan mudah-mudahan dengan program yang kami usulkan. Baik itu melalui dana APBN maupun propinsi bisa menambah luasan tingkat produktivitas padi,” paparnya.
Secara keseluruhan kata Chainur Rasyid, rencana pengembangan pembangunan fasilitas yang dibutuhkan petani dirasa cukup, baik dana itu dari PAK, DBHCHT, APBD maupun propinsi, pihaknya telah berupaya, bahkan, di tahun 2024 ini program-program tersebut akan turun ke lokasi tinggal mempersiapkan administrasinya.
“Harapannya dengan program pompanisasi ini salah satu ikhtiar pemerintah dalam usaha untuk menambah peningkatan produktivitas pangan dan menambah luasan lahan,” tandasnya.
Rencana pelaksanaan pengembangan pembangunan pompanisasi tersebut, rupanya mendapatkan apresiasi dan disambut baik petani. Salah satunya petani yang tergabung di kelompok tani Suka Maju desa Bragung.
Ketua kelompok tani Suka Maju berterima kasih kepada Bupati Sumenep dan kepala DKPP Kabupaten Sumenep, atas segala bantuan kepada masyarakat yang turun melalui kelompok tani Suka Maju. Harapannya ke depan akan semakin maju dan bermanfaat untuk kepentingan petani, khusunya di desa Bragung.
“Alhamdulillah dengan adanya program pembangunan melalui kelompok tani ini akan mempermudah semuanya, InsyaAllah tetap maju dan sukses, Poktan suka maju. Program ini sangat dibutuhkan petani, kami berterima kasih kepada pak bupati dan kepala dinas, kami ucapkan terimakasih atas bantuannya kepada masyarakat melalui kelompok kami, harapannya ke depan tambah maju dan bermanfaat,” ujar ketua kelompok tani Suka Maju.