Sumenep | Demarkasi.co – Bencana alam berupa banjir yang melanda Desa Sendir, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa timur dalam beberapa hari terakhir ini tidak hanya berimbas pada sektor pertanian, namun juga berdampak buruk pada sektor peternakan.
Untuk itu, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas PU Bina Marga, BPBD dan Prokopim setempat melakukan peninjauan ke lokasi banjir untuk memberikan pelayanan kesehatan terpadu pada ternak warga di daerah tersebut.
Di sela-sela melakukan kunjungan ke rumah warga dan petani terdampak banjir di Desa Sendir, Kecamatan Lenteng, Achmad Fauzi, Bupati Sumenep menghimbau agar para petani tergabung dalam Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
“Para petani hendaknya mengikuti program AUTP sebagai upaya meringankan beban saat musim tanam terjadi gagal panen karena bencana alam,” ujar Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
Diberitakan sebelumnya bahwa Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kabupaten Sumenep telah menerjunkan Tim Kesehatan Hewan ke lokasi terdampak banjir.
“Ternak yang terdampak banjir ini memerlukan bantuan sehingga Tim Kesehatan Hewan dari DKPP Sumenep ditugaskan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk segera melakukan pelayanan kesehatan hewan terpadu berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian vitamin,” ujar Drh. Zulfah selaku Kabid Keswan DKPP Sumenep. Selasa (3-1-2023).
Lanjut Zulfah, Pengamatan terhadap penyakit sebagai bentuk early warning system sangat perlu dilakukan untuk mencegah adanya kemungkinan wabah penyakit hewan akibat dampak banjir tersebut.
“Pasca banjir biasanya hewan ternak, baik jenis unggas, sapi maupun kambing rawan terserang penyakit. Karena biasanya banjir membawa bibit penyakit yang menyebabkan hewan luka. Sedangkan setelah banjir ancaman rumput yang mengandung zat-zat beracun, bibit cacing dan lain-lain,” terangnya.
Sementara itu, salah satu petugas Paramedik Veteriner saat ditemui di salah satu lokasi terdampak banjir mengatakan, akibat musibah banjir yang melanda Desa Sendir, Kecamatan Lenteng tersebut menyebabkan 1 ekor sapi mati dan 2 sakit.
“Setelah kami data untuk Desa Sendir populasi sapi mencapai 317 ekor dan 211 kambing,” jelas Asyanto.
Lanjut Yanto, ratusan hewan ternak baik sapi maupun kambing terdampak banjir yang masih selamat tersebut sudah mendapatkan suntikan dan vitamin.
“Tetap kita pantau, insya Allah kami petugas Paramedik Veteriner mewakili DKPP Sumenep siap 24 jam untuk memantau perkembangan hewan ternak pasca banjir ini,” pungkasnya.