Sumenep | Demarkasi.co – Perkelahian satu lawan satu dengan menggunakan senjata tajam (Sajam) alias carok (Madura – red) kembali terjadi di kabupaten ujung timur pulau Madura tepatnya di daerah Pasongsongan, Sumenep, Jawa Timur, pada Rabu, 6 April 2022 sekira pukul 11.00 Wib.
Berdasarkan penelusuran media ini aksi duel oleh dua pria yang sama-sama dari desa Pasongsongan, kecamatan Pasongsongan, kabupaten Sumenep tersebut diketahui bernama Ruslan (45) dan Badrus Salam (47) yang keduanya merupakan nelayan di daerah tersebut.
Disampaikan Kasi Humas Polres Sumenep, AKP, Widiarti, SH., bahwa peristiwa terjadinya duel satu lawan satu (Carok) itu bermula pada saat Badrus Salam (47) bersama istrinya, (Susantin Fajariyah) berangkat ke Pasar Pao dengan mengendarai sepeda motor dengan maksud membeli bekal makanan uuntuk dibawa melaut.
“Sesampainya di Pasar Pao, Desa Pasongsongan, kata Widi, tiba-tiba datang Ruslan (45) dan langsung menghampiri Badrus Salam (45) sambil mengeluarkan senjata tajam berjenis pisau dan mengatakan “Mon sateya Rapak” artinya ( Kalau sekarang waktunya ),” kata AKP, Widiarti, SH., melalui rilis resminya di Group WhatsApp (WAG) Mitra Humas Polres Sumenep. Rabu malam, 6 April 2022.
Mengetahui hal tersebut, kata AKP Widi, Badrus Salam menyuruh istrinya menjauh, lalu mengeluarkan sebilah arit atau celurit yang diselipkan di balik pinggangnya.
“Selanjutnya terjadi perkelahian diantara keduanya hingga beberapa orang di sekitar kejadian datang melerai,” imbuhnya.
Akibat kejadian tersebut, tambah AKP Widi, kedua warga Desa Pasongsongan yang berprofesi sebagai nelayan tersebut mengalami luka-luka hingga salah satunya dilarikan ke rumah sakit.
“Ruslan mengalami luka pada kepala, dada kiri, dan paha kiri. Saat ini dirujuk ke RSUD Sumenep. Dan Badrus Salam hanya terluka pada jempol tangan kiri dan telah diamankan di Polres Sumenep untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tutupnya.
Dari kejadian ini aparat penegak hukum berhasil mengamankan Sajam berupa sebilah celurit yang diduga milik Badrus Salam, namun hingga berita ini terbit belum diketahui motif dari kejadian berdarah di desa setempat.