Sarung DPR Beredar di Masyarakat, LBH FORpKOT: Itu Pengadaan Yang Sengaja Disembunyikan Ke Rakyat?

Sarung DPR Beredar di Masyarakat, LBH FORpKOT: Itu Pengadaan Yang Sengaja Disembunyikan Ke Rakyat?

Sumenep | Demarkasi.co – Beredar sarung DPR di tengah-tengah masyarakat kabupaten Sumenep, sarung tersebut tak lazim di pasaran. Sehingga memantik respon aktivis berbagai kalangan, salah satunya ditemukan di daerah Lenteng, Sumenep, Jawa Timur. Rabu, 9 Maret 2022.

Usut punya usut fenomena ini terjadi pasca turunnya ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ke sejumlah kecamatan di bumi Sumekar, Jawa Timur.

Selain beredar pasca kegiatan silaturrahiem ketua DPR RI dengan 328 kepala desa se-Sumenep, momentum menyebarnya Sarung bermerk DPR itu beredar menjelang datangnya bulan suci ramadhan.

Sehingga masyarakat kabupaten Sumenep curiga jika sarung DPR tersebut sengaja diedarkan untuk kepentingan politik.

Kecurigaan itu salah satunya muncul dari Lembaga Bantuan Hukum Forum Rakyat pembela Keadilan dan Orang-Orang Tertindas (LBH FORpKOT), pihaknya curiga beredarnya sarung DPR itu adalah salah satu wujud pengadaan DPRD kabupaten Sumenep yang sengaja tidak dipublis ke rakyat sumenep, dan kuat dugaan hal itu sebagai dukungan kepada ketua DPR RI yang beberapa hari lalu turun ke bumi Sumekar.

“Sarung DPR Beredar di masyarakat, kuat dugaan jika sarung DPR itu adalah produk Dewan yang sengaja dibuat untuk kepentingan politik, dan masyarakat sengaja tidak diberitahu atau jangan-jangan perintah ketua DPR RI?,” Kata Herman Wahyudi, saat dimintai keterangan media Demarkasi.co. Rabu, 9 Maret 2022.

Lebih lanjut Herman, ketua LBH FORpKOT menyampaikan, dirinya akan melakukan klarifikasi ke pihak DPRD Sumenep dalam waktu dekat karena pihaknya tidak ingin rakyat yang diwakili para penghuni parlemen itu selalu dikadali oleh mereka para legislator.

“Soalnya kami rakyat Sumenep sudah tidak percaya dengan perwakilan kami di parlemen, jangankan pengadaan sarung DPR, rekomendasi soal DPKS saja dilacurkan oleh ketua DPRD Sumenep,” pungkasnya sambil menunjukkan sarung DPR yang dikantonginya.

Sementara pihak DPRD Sumenep masih belum dapat dikonfirmasi oleh media Demarkasi.co.