DKPP Sumenep Lakukan Pemeriksaan Hewan Ternak Bergejala PMK Di Kecamatan Batang-Batang, Berikut Pesan Kadis Arif Firmanto

DKPP Sumenep Lakukan Pemeriksaan Hewan Ternak Bergejala PMK Di Kecamatan Batang-Batang, Berikut Pesan Kadis Arif Firmanto

Sumenep | Demarkasi.co – Proses pemeriksaan hewan ternak berupa sapi dan kambing di berbagai desa se kabupaten secara maraton dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Sabtu, 11 Juni 2022.

Kegiatan pengecekan sapi bergejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) salah satunya dilakukan di rumah Sasro (42) warga Dusun Panabesen, Desa Tamidung, kecamatan Batang-Batang, Sumenep.

Berdasarkan pengakuan Sasro, bahwa sapi miliknya sudah 3 hari mengalami sakit bahkan pada hari Jum’at (10/6) lalu anak sapi miliknya sudah mati.

Alhamdulillah hari ini Dinas Peternakan (DKPP, red) sudah melakukan pemeriksaan hingga penyuntikan kepada induk sapi kami,” kata Sasro pada media.

Dirinya menyampaikan terimakasih atas upaya yang dilakukan pemerintah daerah, khususnya DKPP Sumenep. Sehingga dirinya berharap sapi miliknya bisa normal kembali.

Terpantau di lapangan Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto, tampak memimpin secara langsung tim pemeriksa sapi dan hewan ternak lainnya yang bergejala PMK di desa setempat.

Pihaknya menghimbau agar peternak kambing dan sapi memberikan jamu kunyit, gula merah dan pepaya masak pada sapi atau kambing yang sudah disuntik itu.

Sehingga kekebalan tubuh hewan mampu menolak wabah PMK tersebut,” terang Arif Firmanto saat ditemui media di lokasi pemeriksaan sapi di Desa Tamidung.

DKPP Sumenep Lakukan Pemeriksaan Hewan Ternak Bergejala PMK Di Kecamatan Batang-Batang, Berikut Pesan Kadis Arif Firmanto
Tampak Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto, di tengah-tengah masyarakat kecamatan Batang-Batang dalam giat pemeriksaan hewan ternak bergejala PMK

Arif menambahkan, mayoritas hewan ternak kambing atau sapi yang tertular PMK adalah usia dini (Muda), karena menurutnya yang rentan tertular penyakit PMK adalah di usia tersebut.

Selain itu, DKPP Sumenep sebagai leading sektor penanganan wabah PMK ini kembali menghimbau kepada para peternak jangan sampai panik ketika sapi miliknya terkena penyakit, namun dirinya menyarankan agar peternak segera menghubungi petugas melalui Call center 112 yang telah disediakan.

Dengan layanan tersebut kata Arif, para petugas paramedik dan DKPP dapat segera melakukan pemeriksaan terhadap sapi, kambing atau kerbau yang terjangkit penyakit.

Kepala dinas muda ini juga menyampaikan, bahwa dirinya dan tim mulai hari Sabtu pagi sekira pukul 09.00 WIB telah berada di Desa Tamidung.

Disamping pelayanan ke berbagai desa, pihaknya juga menyediakan posko penyekatan berupa mobil keliling dan hal itu dirinya lakukan di berbagai titik.

Adapun lokasi penyekatan itu diantaranya, ada yang berlokasi di pertigaan Batuan, desa Pamolokan serta area Polsek Pragaan dan Pasongsongan.

Sekira pukul 13.17 WIB rombongan DKPP kabupaten Sumenep yang dipimpin langsung oleh kepala dinas KPP bergeser menuju Desa Juruan Daya, Kecamatan Batuputih. Pihaknya juga berencana akan melakukan pemeriksaan di Kecamatan Ganding.

Sekedar informasi bahwa PMK pada hewan sapi dan kambing sudah banyak tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Sumenep.

Petugas sudah berusaha melakukan penanganan dan pengendalian PMK dengan keterbatasan SDM dan obat-obatan.

Data di DKPP Sumenep, jumlah petugas paramedik untuk kepulauan dan daratan sebanyak 33 petugas, sedangkan untuk dokter hewan hanya ada 7 orang.

Karena anggaran dari Provinsi masih belum turun akan tetapi DKPP terus berupaya mencari solusi dalam mengurangi tingkat penyebaran yang cepat ini.

Berdasarkan sumber di Dusun Panabesen Desa Tamidung DKPP Sumenep melakukan pengecekan dan penyuntikan ke kandang sapi milik peternak sejumlah 12 Ekor. Untuk rinciannya, 2 ekor kambing dan 10 ekor sapi.

Sedangkan untuk Desa Juruan Daya ada sedikitnya 13 ekor sapi yang dilakukan pemeriksaan, hasilnya 8 ekor sudah dalam kondisi membaik dan 5 ekor lainnya tengah dilakukan penyuntikan.