Kepala Desa Minta Jabatan 9 Tahun, Ketua Dear Jatim Sumenep: Jangan Haus Jabatan Pak Kades

Kepala Desa Minta Jabatan 9 Tahun, Ketua Dear Jatim Sumenep: Jangan Haus Jabatan Pak Kades

Sumenep | Demarkasi.co – Tuntutan Kepala Desa seluruh Indonesia menjadi polemik di kalangan masyarakat khususnya di kalangan aktivis Mahasiswa karena dalam sejarah tercatat baru kali ini para Kepala Desa dari berbagai penjuru Indonesia melakukan aksi turun jalan di gedung DPR dan MPR.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini, mereka meminta agar DPR RI memperpanjang masa jabatan kepala desa yang awalnya 6 tahun menjadi 9 tahun.

Menanggapi tuntutan para kepala desa hingga turun ke jalan tersebut, aktivis asal Sumenep mulai angkat bicara.

Mahbub Junaidi Ketua Dear Jatim Korda Sumenep mengatakan, ini akan menjadi masalah dalam proses demokratisasi.

Mahbub Junaidi juga menyampaikan, bahwa hal itu bukan sekedar masalah waktu (Masa jabatan) tapi yang sangat penting dan mendasar kata aktivis PMII Pamekasan ini, bagaimana kita membangun proses demokrasi di tingkat desa.

Karena menurutnya Ini menjadi contoh elit di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat.

Ini harus pematangan demokrasi, Harus dikerjakan dengan cara apa? Ya tetap jabatan 6 tahun.,” Ucap Mahbub dengan nada geram.

Bahkan Mahbub mempertanyakan keinginan para kades untuk masa jabatan 9 tahun karena menurutnya hal itu terlalu lama.

9 tahun jabatan mau apa? Terlalu lama. Sirkulasi elit di desa ini harus bergantian dan juga pematangan demokrasi ditingkat masyarakat desa berjalan, ini adalah persoalan karena kesinambungan pembangunan katanya begitu kan,” sambungnya.

Aktivis PMII Pamekasan yang saat ini menjadi nahkoda Dear Jatim ini terus menyampaikan, bahwa kesinambungan pembangunan bukan tertumpu pada orang per orang tapi sistem.

Sistem demokrasi dan juga pematangan, pembangunan dan sebagainya perlu di galakkan, dia meminta agar peran balai pemerintahan desa segera ditingkatkan di daerah ini. Termasuk eselonnya, Supaya bisa menjadi fasilitator pemerintahan desa. Baik kepala desa dan jajarannya.

Pria yang masih aktif menjadi mahasiswa dan akrab disapa Mahbub ini juga mengatakan, sangat miris dengan beredarnya video beberapa oknum Kepala Desa yang Dangdutan di rumah salah satu anggota legislatif.

Menurutnya, seorang pemimpin malah asyik-asyikan dangdutan padahal akhir-akhir ini banyak bencana alam yg melanda bumi pertiwi apa lagi tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa masih buram kenapa mereka dengan asiknya bergoyang tanpa memikirkan keadaan.