Santuni Anak Yatim Sambil Berbuka Puasa Bersama, GARDU Sebut Bulan Ramadhan Merupakan Momentum Terbaik Untuk Berbagi

Santuni Anak Yatim Sambil Berbuka Puasa Bersama, GARDU Sebut Bulan Ramadhan Merupakan Momentum Terbaik Untuk Berbagi

Sumenep | Demarkasi.co – Momentum bulan suci ramadhan kali ini bagi mayoritas kelompok pemuda kerap kali dijadikan wadah berbagi, seperti yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Desa Duko (GARDU), kecamatan Rubaru, kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Berdasarkan pantauan media Demarkasi.co organisasi kepemudaan di tingkat desa tersebut menggelar buka puasa bersama sekaligus berbagi berkah Ramadhan dengan menyantuni anak yatim di desa setempat.

Menurut GARDU, Bulan suci Ramadan merupakan momentum terbaik untuk berbagi kebahagian bersama anak yatim piatu. Sehingga para pemuda yang tergabung di GARDU melakukan giat bagi-bagi takjil di bulan yang penuh ampunan ini.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Duko, tokoh masyarkat dan para Pemuda Desa Duko yang tergabung dalam komunitas GARDU.

Adapun santunan yang diberikan kepada sedikitnya 30 anak yatim tersebut berupa alat sekolah, paket sembako dan uang tunai.

Obib Ketua GARDU mengatakan, jika dalam bulan suci ramadhan kali ini dirinya bersama para pemuda yang lain berkomitmen untuk selalu hadir untuk masyarakat yang kurang mampu termasuk para yatim.

“Santunan anak yatim sebagai bentuk syukur. Sekaligus wujud komitmen Gerakan Pemuda Desa Duko untuk hadir di tengah masyarakat sebagai tonggak untuk membatu beban ekonomi kelurga yatim piatu,” kata Obib kepada media ini. Jum’at, 22 April 2022.

Selain itu tema yang diusung GARDU memang sengaja diselaraskan dengan bulan berkah yaitu “Indahnya Berbagi di Bulan Ramadhan Untuk Mempererat Ukhuwah Islamiyyah” dimana bagi pihaknya kegiatan berbagi ini sebagai sarana penyemangat baik bagi dirinya dan pemuda lainnya di desa Duko.

“Buka puasa bersama anak yatim piatu tersebut menjadi penyemangat bagi teman-teman Pemuda Desa Duko untuk selalu menggencarkan aksi dan kreatifitas ke masyarakat,” pungkasnya.