Sumenep | Demarkasi.co – Masyarakat kabupaten Sumenep sontak terkejut dengan beredarnya sebuah foto Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Matanair, kecamatan Rubaru, kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang viral di berbagai platform media sosial (Medsos) khususnya di Group WhatsApp (WAG) dimana dalam gambar yang meroket viral itu tampak camat setempat sedang berada dalam acara yang diadakan oleh BPD.
Berdasarkan pantauan media Demarkasi.co dalam kegiatan tersebut terpampang Banner bertuliskan “Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu (PAW) Desa Matanair Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep Tahun 2022”.
Padahal faktanya perihal sengketa Pemilihan Kepala Desa Matanair sampai saat ini belum menemukan titik terang.
Terbukti, orang nomer satu di kabupaten ujung timur pulau Madura ini dinilai kuasa hukum Ahmad Rasyidi tidak kunjung melaksanakan putusan pengadilan dalam perkara sengketa Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Matanair.
Untuk memastikan perihal adanya acara yang digelar BPD desa Matanair tersebut, media ini melakukan konfirmasi langsung kepada Camat Rubaru, Arif Susanto, AP., Msi., yang juga hadir dalam kegiatan tersebut.
Arif Susanto, menepis kabar itu pihaknya menyampaikan jika kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Matanair tersebut bukan merupakan kegiatan pembetukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu (PAW) Matanair. Namun, dirinya menyebut bahwa hal itu merupakan acara tindak lanjut hasil rapat internal BPD soal surat dari Bupati Sumenep.
“Itu salah bannernya, yang tadi itu bukan kegiatan pembentukan panitia, tapi kegiatan tindak lanjut berkaitan dengan hasil rapat internal BPD Matanair soal surat dari bapak Bupati tanggal 10/03 kemarin. Dan itu hanya sebentar 1 jam saja acaranya,” kata Camat Rubaru, pada saat dihubungi media via WhatsApp pribadinya. Senin, 24 Maret 2022.
Lebih lanjut Camat yang dikenal dengan sebutan Arif itu menegaskan jika dirinya tidak akan serta merta mengambil langkah lebih jauh soal Kepala Desa Matanair tanpa ada petunjuk/perintah dari Bupati.
“Kami ini tahu aturan. Jadi kami tidak akan sembarangan mengambil langkah tanpa ada petunjuk dari atasan (Bupati Sumenep),” tandasnya.