Sumenep | Demarkasi.co – Sengketa Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Matanair, kecamatan Rubaru, Sumenep, Jawa Timur kian memanas sebab, selain muncul isu bahwa bupati tidak akan melantik Ahmad Rasidi, sebagai kepala desa (Kades) Matanair, dalam waktu 21 hari sebagaimana telah ditentukan dalam putusan PTUN Surabaya.
Kini kasus tersebut mulai menyeret nama Arif Firmanto, kepala dinas pertanian (Kadisperta) Sumenep. Arif sapaan karibnya dianggap terlibat dalam kasus sengketa Pilkades Matanair.
Sehingga hal itu membuat Fauzi As, Pembina Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) murka, dirinya menyebut bahwa keterlibatan Arif dalam sengketa Pilkades Matanair merupakan suguhan Buah Simalakama Untuk Kadis Pertanian dan Operasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinahkodainya.
Fauzi As, Nampak geram mendengar informasi keterlibatan Arif, Dengan menjadi Juru Lobi dalam Sengketa Pilkades Matanair, namun saat dikonfirmasi oleh awak media pria yang saat ini mejadi pembina ARM itu justru memberikan semangat bagi Kadis Pertanian agar lebih semangat dalam menjalankan misi lobi-lobinya.
Tidak hanya memberi support semangat bahkan pengusaha muda ini bersama masyarakat Matanair sudah menyiapkan suguhan buah simalakama bagi Kadisperta Sumenep.
“Ya sampaikan saja ke Pak Kadis Arif mas, Agar dia bekerja lebih keras lagi untuk mengkadali Gubernur Jatim, Tapi di belakang tembok sekalipun dia bekerja jangan sangka kami tidak tahu, nanti kita kasih suguhan buah simalakama dia,” Kata Fauzi. Saat dimintai komentar media ini, Jum’at, 25 Februari 2022.
Lebih lanjut Fauzi menjelaskan, harusnya Arif lebih konsen menyelesaian persoalan dasar yang dialami oleh petani, misal dia mencontohkan, kelangkaan pupuk, bantuan bibit kedelai, dan bibit bawang yang mungkin setidaknya bisa memberikan keuntungan bagi dia dan orang-orangnya. Bukan malah mau menanamkan bibit-bibit kegaduhan di tengah masyarakat.
“Lagian apa hubungannya Kadis Pertanian dengan Biro Hukum Provinsi, Kami berharap ini bukan pertanda dia akan menghadapi persoalan hukum,” tandasnya.