Oksigen di Puskesmas Guluk-Guluk Sering Kosong, Pasien Darurat Harus Dilarikan Ke Puskesmas Lain

Oksigen di Puskesmas Guluk-Guluk Sering Kosong, Pasien Darurat Harus Dilarikan Ke Puskesmas Lain

Sumenep | Demarkasi.co – Seorang warga kecamatan Guluk-Guluk, kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengaku kesulitan mendapatkan perawatan oksigen di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Guluk-Guluk.

Hal itu terkuak saat pria yang tidak mau disebut identitasnya itu menyampaikan kepada wartawan media Demarkasi.co soal kekosongan fasilitas Puskesmas berupa oksigen.

Kepada ABA (Inisial), seorang warga kecamatan setempat bercerita bahwa pasien atas nama Ahmad Musyfiq dan Baidi sulit mendapatkan oksigen. Padahal kata I (Inisial) dua pasien tersebut sama-sama membutuhkan oksigen.

Pasien atas nama Baidi harus dilarikan ke Puskesmas Ganding untuk mendapatkan fasilitas oksigen karena menurut pengakuan warga persediaan oksigen di Puskesmas Guluk-Guluk hanya tinggal 1 tabung oksigen, itu pun sudah diberikan kepada Ahmad Musyfiq, yang merupakan anak dari Baidi.

Keduanya merupakan korban sengatan aliran listrik yang sama-sama membutuhkan ketersediaan oksigen.

Puskesmas Guluk-Guluk selalu bilang kehabisan oksigen sejak 20 Januari kemarin. Masa iya?,” Kata warga kecamatan Guluk-Guluk. Sabtu (28/1/2023).

Meskipun telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Guluk-Guluk, nyawa Ahmad Musyfiq tetap tidak dapat tertolong. Hingga akhirnya meninggal dunia.

1 orang tak tertolong, meninggal. Satunya dilanjut bawa ke Ganding karena gak ada oksigen kata perawat Guluk-Guluk, Ahmad Musyfiq meninggal, asal Brakas Dajah,” paparnya.

Parahnya, berdasarkan pengakuan sejumlah warga kejadian kekosongan oksigen rupanya sering terjadi di Puskesmas Guluk-Guluk. Pria paruh baya tersebut mengaku beberapa pekan yang lalu juga terendus ada pasien diduga membutuhkan oksigen hingga meninggal dunia.

Pasien yang juga meninggal butuh oksigen, Mistarum Tanodung Dajah,” bebernya.

Sumber media ini membeberkan bahwa sejak masuk ke Puskesmas harus menunggu hingga hari ketiga untuk mendapatkan layanan berupa oksigen, itu pun karena didesak oleh keluarganya.

Tapi sayang pada tanggal 23 Januari 2023 yang bersangkutan meninggal dunia,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, dr Linda, yang dikabarkan menangani pasien pada waktu itu menyampaikan, bahwa untuk konfirmasi pihaknya meminta media ini untuk datang ke Puskesmas pada hari Senin tanpa alasan yang jelas.

Kalau mau konfirmasi langsung sj ke pkm hari senin, Ya nnti langsung ke pkm saja,” singkatnya, melalui sambungan aplikasi WhatsApp. Sabtu (28/1).

Sementara Kepala Puskesmas Guluk-Guluk H. Azis, membantah soal kekosongan oksigen di Puskesmas yang ia pimpin. Bahkan orang nomor satu di Puskesmas Guluk-Guluk ini meminta Jurnalis media ini untuk bicara di kantornya.

Bukan tdk oksigen . Lebih baik kita bicara dikantor,” kata Kepala Puskesmas Guluk-Guluk, saat dihubungi media ini. Sabtu (28/1).